Chapter 5

2.5K 207 97
                                    

Jaemin duduk pada sebuah kursi dalam private room sebuah restoran. Mata tajamnya itu memandang jengah pemandangan di hadapannya saat ini.

Lihat saja.Kekasih dari sepupunya Karina itu, si Winter sedang memonopoli Jisungnya. Sudah sedari tadi Winter berada didekat Jisung seperti hewan bertulang lunak, tak ingin lepas.

Memeluk tubuh ramping itu, mencubit pipi gembil Jisung berkali-kali bahkan perempuan itu dengan senang hati menyuapi makanan untuk Jisungnya.

"Kau tidak cemburu melihat Winter yang sudah seperti lintah, menempeli Keponakanmu seperti itu?"Tanya Jaemin saat dilihatnya Karina hanya tersenyum gemas melihat kelakuan kekasihnya itu.

"Tidak, aku biasa saja. Sudah sejak awal aku menjalin hubungan dengan Winter dan Winter selalu seperti itu saat bertemu dengan Jisung."

Karina masih memandangi Kekasih dan
Keponakannya itu sambil tersenyum.

"Kau tidak takut kalau tiba-tiba Winter ternyata punya perasaan lebih terhadap Keponakan kita itu?"

Karina menggeleng.

"Tidak. Winter selalu bilang kalau ia sangat menyayangi Jisung seperti adiknya sendiri. Bahkan kadang-kadang dia menganggap Jisung seperti anaknya sendiri, sangat menggemaskan bukan?" Karina menjelaskan dengan senyuman, lalu ia memandang Jaemin yang duduk disampingnya.

"Kenapa kau seperti tidak menyukai kedekatan Winter dan Jisung?" Perempuan cantik itu memutar kursinya menatap Jaemin meminta jawaban.

"Jangan bilang kalau kau ..."

Ucapan Karina tak didengarkan oleh Jaemin lagi. Ia beranjak dari kursinya dengan cepat saat melihat Winter akan mencium pipi gembil Jisung.

"... tiba-tiba menyukai Winter."

"Kenapa Paman?" Tanya Jisung bingung saat tangannya ditarik oleh Jaemin.

Lelaki tampan itu tak menjawab pertanyaan Keponakan manisnya.

"Kami akan pulang." Pamit Jaemin saat Keponakannya itu sudah sepenuhnya berdiri dari duduknya.

Menggagalkan Winter yang akan mencium pipi gembil Jisung.

"Loh kenapa Jaemin? Jisung belum menghabiskan makanannya." Winter menatap Jisung lalu ke piring makan pemuda manis itu.

"Jeno sudah menyuruhku untuk segera pulang. Ada beberapa hal yang ingin dia sampaikan terkait perusahaan baru ku disini." Ucap Jaemin.

"Jisung bisa kau tinggalkan bersama kami kan? Aku dan Karina akan dengan senang hati mengantarkannya pulang"

"Benar Jaemin. Jisung biar kami yang mengantarkannya pulang."

Jaemin menggelengkan kepalanya, lelaki tampan itu pun menarik tangan Keponakan manisnya itu untuk segera keluar dari sana.

"Jisung datang bersama denganku, maka pulang pun ia harus bersama dengan ku juga."

Jaemin sudah akan keluar dari tempat itu, tapi ia kembali menatap Sepupunya.

"Aku sudah menyukai orang lain. Dan tidak mungkin aku menyukai kekasih sepupu ku sendiri, hilangkan pikiran jelekmu itu."

Jaemin tersenyum dan melangkah keluar bersama dengan Jisung.

"Paman kenapa? Padahal aku masih ingin bersama dengan Bibi Winter dan Bibi Karina." Jisung mencebik kesal.

Saat ini mobil Jaemin berhenti tepat di parkiran khusus roda empat pada rumah kakaknya, Jung Jeno.

"Kau masih bertanya kenapa, Baby? Paman tak suka kalau ada yang menyentuhmu, apalagi sampai ingin menciummu seperti tadi." Jaemin mendengus, Keponakannya ini terlalu polos dan tidak peka akan perasaannya.

Perfect CrazyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang