Chapter 14

1.9K 208 43
                                    

"Bisnis berjalan dengan sangat baik tahun ini."

"Cabang-cabang perusahaan kita juga mendapatkan keuntungan dua kali lipat "

"Semoga tahun depan kita bisa menggandakan keuntungan."

Jaemin mencoba mendengarkan perkataan ayahnya dan beberapa rekan bisnis yang hadir dalam perayaan atas keuntungan hebat yang didapatkan oleh perusahaan raksasa milik keluarganya. Mengangkat gelas anggur lalu bersulang kemudian sedikit mencicipi rasanya, alunan musik yang terdengar mengalun merdu membuat Jaemin melayangkan pandangannya ke segalah arah dalam ruangan tersebut. Beberapa lirikan dari perempuan cantik dan pemuda manis dari kenalan rekan bisnisnya tidak henti Jaemin dapatkan, tapi Jaemin sama sekali tidak tertarik. Jaemin tidak menginginkan apa-apa kecuali kekasih manisnya, Jisung. Pemuda manis super menggemaskan yang sedari tadi ia tunggu kedatangannya.

"Pesonamu belum hilang Jung Jaemin. Lihatlah mereka melirik dan menggodamu secara terang-terangan." Haechan yang sedang duduk disamping Mark berucap saat ia melihat betapa genitnya tatapan yang ditujukan kepada Jaemin.

"Tapi Jaemin sepertinya tidak peduli sayang. Kau lihat sedari tadi dia menatap pintu masuk itu seakan-akan pintu itu akan hilang kalau ia berkedip. Kau pasti tahu siapa yang sedang ia tunggu kedatangannya." Mark membalas perkataan Haechan, ia sedikit menyenggol lengan Jaemin.

"Aku merindukannya. Seharian ini aku sama sekali belum melihat wajah manisnya itu, dia sepertinya sedang sibuk dengan tugas kuliah yang sangat banyak. Hahhh Apakah aku harus mendatangi dosen dikampusnya agar berhenti memberikan tugas-tugas yang tidak masuk akal kepada kekasihku?" Jaemin sedikit mengalihkan tatapannya dari arah pintu masuk dan menatap kedua sahabatnya itu meminta persetujuan.

"Sepertinya dia benar-benar jatuh cinta, sayang. Lihatlah kelakuan ajaibnya itu, dia seperti remaja puber yang pertama kali merasakan jatuh cinta." Haechan setengah berbisik kepada Mark, membuat lelaki berdarah kanada itu terkekeh.

"Bersabarlah sebentar lagi pasti kekasihmu itu akan datang." Mark menepuk pundak Jaemin.

"Kekasih? Jaemin sudah memiliki kekasih? Kekasih yang benar-benar kekasih?" Pertanyaan beruntun itu datang dari sang Ayah-Jung Jaehyun yang tidak sengaja mendengar pembicaraan ketiganya.

"Kau benar-benar sudah memiliki kekasih Jaemin? Dan kau tidak memperkenalkannya kepada kami?" Sang Ibu, Jung Doyoung memperhatikan anak bungsunya itu lalu melempar tatapan bertanya kepada Mark dan Haechan yang sedikit gelagapan harus menjawab apa. "Kalian berdua sudah mengenal kekasih Jaemin? Bagaimana orangnya? Apakah ia sangat baik dan juga manis sehingga anak nakalku ini dengan mudahnya jatuh cinta?!"

"Itu .. kami .."

"Iya Mommy. Dia sangat manis, lucu, menggemaskan dan juga baik hati sehingga aku jatuh cinta kepadanya. Kapan-kapan akan aku kenalkan kepada Daddy dan Mommy. dan ya .." Jaemin menatap kedua sahabatnya. "Mereka berdua sudah mengenal kekasihku itu, dan aku yakin Daddy dan Mommy juga akan sangat menyayanginya." Jaemin tersenyum lalu kembali melemparkan tatapannya kearah pintu masuk saat Jeno, Renjun dan juga keponakan-kekasih manisnya itu memasuki ruangan tempat perayaan.

"Jeno dan Renjun sudah datang." Mark mengalihkan perhatian kedua orang tua Jaemin dan Jeno. Lantas Doyoung pun langsung tersenyum lebar melihat kedatangan anak sulungnya beserta istri dan juga anak manis mereka.

"Jisung ... Honey! Kemari sayang, Mommy sangat merindukanmu." Doyoung berseru kepada cucunya itu dengan riang.

"Mommy ... Jie juga sangat merindukan Mommy." Jisung berjalan mendekat dan langsung dipeluk erat oleh Doyoung, bahkan pipi gembilnya jadi sasaran empuk kecupan-kecupan ringan yamg diberikan oleh Doyoung. Dan ya sejak balita Doyoung sudah mengajarkan Jisung untuk selalu memanggilnya dengan sebutan Mommy, bagi Doyoung ia masih sangat muda dan masih sangat keren.

Perfect CrazyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang