Chapter 12

2K 208 37
                                    

Seperti yang Jaemin katakan waktu Jisung membuat Jus semangka siang lalu, sekarang lelaki tampan itu sudah berada pada parkiran kampus Jisung. Dengan sabar menunggu kekasih manisnya itu untuk keluar dari kelas terakhirnya, mereka akan bersama-sama pergi melihat rumah milik Jaemin yang sudah selesai dibangun.

Lelaki tampan itu melepas jas yang masih ia kenakan tadi lalu menaruhnya pada jok belakang mobil, tatapannya beralih pada koridor kampus dimana ia dapat melihat kekasih manisnya itu sedang berjalan menuju kearah mobilnya.

Jaemin tersenyum tampan, ia pun segera keluar dari dalam mobilnya lalu dengan langkah lebar berjalan kearah Jisung.

"Apa kau lelah?" Jaemin bertanya saat ia tiba dihadapan Jisung.

"Sama sekali tidak." Jisung tersenyum saat Jaemin menggenggam tangannya lalu kembali berjalan bersama.

"Bagaimana dengan makan siangmu, Baby?"

"Aku sudah makan siang bersama para sahabatku tadi. Kalau Daddy belum makan siang, akan ku temani nantinya."

Mereka berdua menghentikan langkah saat tepat berada di samping mobil Jaemin.

"Baiklah." Jaemin tersenyum sambil membukakan pintu mobil untuk Jisung, setelah itu ia pun memasuki bangku kemudi dan menjalankan mobil mewah itu meninggalkan area kampus.

▪▪▪

Jisung menatap bangunan dihadapannya itu dengan mata berbinar, ia takjub. Rumah Paman ekhem maksudnya rumah kekasihnya itu sangatlah terlihat mewah, tampak elegan dan sangat mahal.

Mata cantik Jisung bergerak menelusuri halaman rumah itu hingga berhenti pada taman disebelah kanan mereka. Banyak tumbuhan dan bunga yang ditanam disana, dan terdapat juga bunga favoritnya.

Bunga mawar dan juga Baby Breath yang terlihat sangat cantik.

"Kau menyukainya?"

Jisung mengangguk dengan senyuman manis yang terukir di wajahnya.

"Aku sangat menyukai kedua tanaman itu, mereka sangat cantik."

"Ya. Sangat cantik, sepertimu Baby."

Jisung mengerjapkan matanya beberapa kali saat ujaran kekasih tampannya itu mengalun ditelinganya. Ia lantas melepas tautan tangan mereka dan langsung berjalan dengan cepat kedalam rumah, membuat Jaemin terkekeh melihat kelakuan menggemaskan dari Jisung.

Seolah rona merah pada pipinya belum cukup, Jisung menegang dengan retina membola saat Jaemin tiba-tiba saja merengkuh tubuhnya dari arah belakang.

"Bagaimana menurutmu? Apakah perlu dirombak lagi rumah ini?" Jaemin bertanya sambil menatap wajah Jisung dari samping.

"Ini sudah sangat sempurna Daddy. Tidak perlu dirombak sama sekali."

"Kau tidak ingin menambahkan sesuatu pada rumah ini? Apapun itu, akan aku usahakan nantinya."

"Tidak Daddy. Rumah ini sudah sangat bagus, aku menyukainya." Ucap Jisung sambil memandangi area lantai 1 rumah itu.

Jaemin tersenyum, lelaki tampan itu mengecup tengkuk Jisung lalu melepaskan rengkuhannya.

"Aku ingin melihat area lantai 2 nya. Bolehkan?" Jisung menatap Jaemin meminta ijin.

"Ini rumahmu juga, kau boleh melakukan apapun disini tanpa meminta ijin dariku."

"Kenapa begitu?"

"Karena aku mencintaimu, dan karena kau Nyonya dirumah ini." Jaemin berucap sebelum beralih merangkum wajah kekasihnya itu. Ia menatap iris itu dalam, tanpa peringatan membenturkan bibirnya dengan bibir ranum milik Jisung.

Perfect CrazyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang