Hai, sebelum baca jangan lupa tekan tombol bintang dulu ya. Gak maksa kok, yang sudah terima kasih
{SELAMAT MEMBACA}
Siang ini cuaca cukup panas dan cerah. Dira baru saja menyelesaikan urusan kepindahannya di kampus. Sebelum pulang, ia ingin melihat-lihat kampus yang akan menjadi tempatnya melanjutkan kuliah. Setiap kali ia berpapasan dengan mahasiswa ataupun mahasiswi pasti mereka menatapnya. Jangan heran, Dira mempunyai wajah yang cantik, hidung nan mancung dan matanya berwarna biru, persis seperti mata Abraham. Dira sangat mirip dengan wanita Arab, tentu saja karena neneknya merupakan keturunan Arab.
"Mbak tangkap." Tiba-tiba seorang wanita melempar tas ke arah Dira, refleks Dira langsung menangkapnya.
"Ih, kok dikasih ke orang sih!" ucap wanita satunya yang Dira tebak dialah pemilik tas yang ada di tangannya. "Mbak, sini tas saya," ucapnya.
"Woy, tangkap." Bukannya mengembalikan Dira malah mengoper tas itu kepada wanita yang tadi menyuruhnya menangkap.
"Hahaha, bagus! Ayo ambil tasnya."
Orang-orang yang melihat dibuat terkejut, mereka kira Dira orang yang kalem ternyata ... malah sebaliknya.
"Anin kembalikan!"
"Gak mau. Mbak tangkap lagi."
Dira kembali menangkapnya sambil tersenyum. "Ayo ambil kalau bisa."
"Mbak kok malah ikut-ikutan! Sini tasku."
"Baiklah, aku akan mengembalikannya asal kamu mau nemenin jalan-jalan liat kampus," ucap Dira.
"Oke, Mbak! aku mau."
Dira pun akhirnya menyerahkan tas itu kepada pemiliknya.
"Yah, kok dikasih," ucap wanita bernama Anin.
"Terima kasih, Mbak. Mbak mahasiswi baru ya?"
"Iya, aku baru saja dari kantor. Jangan panggil mbak, panggil nama saja. Aku Dira."
"Aku Elvira, ini Anin sahabatku."
"Oh kalian sahabatan? Kirain musuhan."
"Enggak, dia memang suka usil. Umur kamu berapa?"
"Dua dua," jawab Dira.
"Sama dong! kami juga. Berarti kita seumuran."
"Iya. Kalian sudah selesai kuliahnya?" Dira menatap mereka berdua.
"Iya, kelas kami sudah berakhir," jawab Anin, wanita yang melempar tas ke Dira tadi.
"Kamu kuliah jurusan apa?"
"Manajemen Bisnis."
"Woah, sama dong, kami juga. Ayo ikut kami." Elvira menarik tangan Dira menyusuri koridor kampus, entah kemana dua wanita itu akan membawanya.
"Kamu pindahan dari kampus mana?" tanya Anin.
"Aku kuliah di Maroko, baru kemarin kembali ke sini."
"Wow, itu artinya dia pindahan dari luar negeri, Nin!" ucap Elvira heboh.
"Pantas saja wajah kamu seperti bukan orang Indonesia."
"Eh, aku lahir di Indonesia kok. Cuma lama tinggal di sana saja."
"Tapi bahasa Indonesia kamu lancar banget."
"Ya, karena di rumah aku ngobrol pakai bahasa Indonesia, kalau sama teman-teman baru bahasa Arab."
Baru beberapa menit bertemu dan berkenalan, Dira tiba-tiba sudah mulai akrab dengan kedua teman barunya itu. Dira memang orangnya mudah akrab dengan siapapun, perempuan ataupun laki-laki.
KAMU SEDANG MEMBACA
I love you, Mas Duda
Художественная проза15+ (Romance- comedy) Setelah dua belas tahun tinggal di luar negeri, Dira Leticia Afsana memutuskan untuk kembali ke Indonesia dan memulai kehidupan barunya. Dira juga melanjutkan kuliahnya di salah satu universitas yang ada di kotanya. Kepulangann...