Mas Duda 4

17.2K 1.5K 41
                                    

Seperti biasa, sebelum lanjut baca jangan lupa votenya dulu ya!!!

{SELAMAT MEMBACA}

Pagi ini Rayan mendapatkan jadwal mengajar di kelas Dira. Sekarang pria itu sudah berdiri di depan sana, menerangkan dan menjelaskan tentang materi hari ini. Rayan terlihat sangat berwibawa, itu yang menambah ketampanannya.

Kadang Dira pura-pura sibuk dan terkadang menatap kearah lain. Ia masih tidak berani menatap Rayan, tapi sesekali mencuri pandang.

"Gantengnya dosen duda satu ini," ucap mahasiswi yang duduk di belakangnya.

"Iya, hot lagi. Ih, jadi pengen bawa pulang deh terus kurung di kamar."

"Ganteng banget!"

Dira menggeleng-gelengkan kepalanya mendengarnya. Memang mantan kakak iparnya itu ganteng, bahkan saat pertama kali bertemu Dira akui ketampanannya.

Tanpa terasa waktu Rayan mengajar sudah habis. Membuat sebagian mahasiswi kecewa karena dosen yang mereka kagumi itu meninggalkan kelas.

"Pak Rayan ganteng kan, Dir?" ucap Anin menaikan sebelah alisnya.

"Lumayanlah."

"Duda loh, dia diberi gelar hot duda. Lihat saja badannya, nampak seksi." Dira bergidik ngeri mendengar kata terakhir yang keluar dari mulut Anin.

"Sudah satu tahun Pak Rayan duda, sampai sekarang belum nikah-nikah," ucap Elvira.

"Padahal banyak banget yang naksir Pak Rayan, salah satunya diriku ini. Namun, apalah daya, aku hanyalah remahan rengginang. Aku sadar diri dan dipaksa mundur sebelum berjuang." Dira tertawa mendengar ucapan Anin.

"Dira," panggil seorang pria mendekati mereka.

"Apa?"

"Aku punya dua tiket nonton nih," ucapnya tersenyum lebar.

"Wah, asik dong kamu bisa nonton dua kali," ucap Dira. Seketika membuat senyuman pria itu luntur, sedangkan kedua temannya Dira cekikikan.

"A-aku mau ngajak kamu nonton."

"Ah, aku gak bisa. Maaf ya."

"Baiklah, gapapa." Pria itu pun kembali ke tempat duduknya.

"Kenapa gak terima aja tawarannya?" tanya Anin.

"Kamu sudah punya pacar ya?" Elvira menatap Dira.

"Iya, lagi LDR," jawabnya.

"Wah, siapa namanya?"

"Zayn Malik."

Anin tertawa mendengarnya. "Kamu hidup saja Zayn Malik gak tau hahaha ... ada-ada saja."

"Aku kira beneran sudah punya pacar."

Dira menggeleng. "No pacar-pacaran. Aku mau ke toilet dulu." Dira bangkit dari duduknya, lalu melangkah menuju toilet.

"Dira."

Dira membulatkan matanya melihat siapa yang memanggilnya. "I-iya, Pak?"

"Kamu jam berapa pulang kuliahnya?"

"Hari ini sampai jam sebelas kok."

"Rafa ingin bertemu kamu, kamu langsung pulang, kan?" tanya Rayan, pria yang ada di depannya.

"I-iya, Pak. Di-dira pasti akan langsung pulang."

Haisss kenapa gugup? Aku tidak pernah segugup ini sebelumnya.

Ini kali pertama Dira dan Rayan bicara, di rumah? Tidak, mereka tidak pernah saling menyapa atau bicara.

"Oke. Terima kasih, saya pergi dulu." Rayan beranjak pergi meninggalkannya.

I love you, Mas Duda Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang