4. Kejutan

39 11 0
                                    

"Udah masuk dua bulan, yang periksa juga tadi Danish" Diah cerita soal tadi siang ke Zafar

Mereka berdua ada di kamar, Diah sedang menyisir rambutnya sedangkan Zafar baru keluar dari kamar mandi

"Syukurlah, berarti ada kesempatan papah punya anak perempuan" ucap Zafar sambil memeluk Diah dari belakang

Diah nampak berpikir, lalu dia berbalik melihat wajah suaminya

"Bukannya sama aja perempuan atau laki-laki?" Tanya Diah

"Iya sama aja, tapi masa mau laki-laki lagi? Kan kakak-kakak nya laki-laki semua, dia bakalan jadi little princess di keluarga kita" jawab Zafar

"Berarti mama bukan princess lagi dong buat kalian" Diah memeluk Zafar

"Mama bukan princess lagi, tapi queen, kalau memang yang lahir perempuan, dia jadi penerus mama" Zafar mengusap kepala Diah. Berbeda dengan Zafar, rambut Diah masih seluruhnya hitam, Zafar sudah beruban di sisi kanan dan kirinya

Zafar melepas pelukannya "papah besok ada dinas diluar kota. Investor maunya ketemu di Surabaya, mama gapapa kan ditinggal? Ada mas Navarro yang jagain mama"

"Mau gimana lagi, biaya buat hidup juga makin bertambah, gapapa papah dinas keluar kota, berapa lama?"

"Seminggu, udah termasuk ke Malang buat liat proyek disana"

"Ok, pokoknya jaga hati disana, papah udah tua, anak-anak udah banyak dan udah pada besar, ingat selalu orang-orang dirumah"

Zafar mencium kening Diah "iya papah janji"

"Mama!! Rama ambil buku tugas babang!!" Teriak Fathan dari lantai satu

"Tumben Fathan teriak, pasti Rama udah bikin Fathan kesel banget" Diah menuju pintu utama kamar menuju lantai satu melihat anak-anaknya yang berkumpul diruang tengah

Bruk!

Rama yang berlarian menghindari amukan Fathan itu akhirnya bertabrakan dengan Navarro yang baru pulang dari kuliahnya

"Mas! Tangkep Rama!!" Ucap Fathan

Navarro menutup pintu utama ruangan lalu mengambil buku Fathan

"Mas! Balikin!" Rama loncat mengambil buku yang di pegang Navarro, tinggi mereka sangat jauh

"Kalo mas balikin, Rama mau ngapain buku ini?" Tanya Navarro

"Mau Rama kasiin ke abang Revan, tadi abang nyuruh Rama ambil buku tugas babang" jawab Rama dengan polosnya

Navarro memberikan buku itu ke Fathan lalu menggandeng tangan Rama menuju ruang tengah dimana Revan sedang main PS bersama Ghazam

"Abang.. bener yang dibilang Rama?" Tanya Navarro

"Apa mas? Rama bilang apa?" Tanya Revan

"Iya tadi Revan nyuruh Rama buat ambil buku tugas Fathan biar Fathan kesel" sahut Ghazam dengan santainya sambil bermain PS

"Ada apa ini? Babang? Mas? Abang? Kakak?" Tanya Diah yang baru turun dari tangga diikuti Zafar dari belakang

Navarro menjelaskan semuanya ke Diah dan Zafar

"Bener itu abang?" Tanya Diah

"Iya mah, tadi aku liat semuanya" ucap Sagara yang dari tadi fokus belajar di meja makan ditemani segelas susu

"Ck! Uda!" Kesal Revan

"Udah udah, kalian gak kasian sama mama? Mama lagi gak enak badan. Abang juga, suka banget usilin adiknya Fathan, dia paling diem lho bang" ucap Zafar

Akibat Perselingkuhan dari PapahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang