12. Permata

21 9 0
                                    

Diah ketiduran, dia bangun langsung mengecek suhu tubuh Rama. Demam anak itu sudah turun, keringat juga bercucuran dari dahi dan leher anak itu. Diah melihat jam di dinding, sudah jam siang, seharusnya Zafar dalam perjalanan pulang. Dia membuka aplikasi pelacak, namun yang dilihatnya adalah posisi mobil Zafar bukan menuju arah pulang, tapi ke mall pusat kota

Diah kembali menaruh hpnya, melihat ada makanan di meja dan juga surat kecil, tulisan tangan Revan

[Mama yang cantik, dimakan ya, mama belum sarapan. Kalo butuh apa-apa chat abang aja nanti abang anterin ke kamar mama]

Diah tersenyum kecil melihat sisi manis dari salah satu anaknya. Diah mulai makan

Navarro masuk ke dalam sambil membawa nampan berisi makanan dan minuman

"Mama baru makan?" Tanya Navarro

"Iya mas, mama ketiduran tadi" jawab Diah

"Iya tadi Revan ada ngomong ke mas kalo mama tidur, ini mas bawain makanan buat Rama"

"Iya mas makasih ya, mas sama yang lainnya udah makan siang belum?"

"Udah mah, oh ya kok papah belum pulang?"

"Papah masih ada urusan, sebentar lagi juga pasti pulang"

"Mama abisin makanannya, mas temenin Rama disini, takutnya mama mau ke kamar mandi atau ke bawah"

"Gapapa, mas turun aja, atau mas ada tugas kuliah selesaikan aja dulu tugasnya"

"Yaudah mas tunggu disini aja bareng mama"

...

Zafar baru pulang, terlihat dari wajahnya yang suram kalau hari lelaki itu tidak beres

Zafar langsung duduk di sofa ruang tengah, anak-anaknya yang sedang asik bermain PS itu terpaksa dihentikan melihat Zafar yang tidak baik-baik saja

Zafar melipat lengan kemeja nya dan melonggarkan dasinya lalu menuju ruang makan, disana makanan masih tersedia banyak membuat Zafar tak sabar untuk makan

"Baru inget, mbok Ja tolong cuciin kemeja saya di bagasi ya, mas Navarro ini kuncinya bantu mbok Ja"

Navarro menghampiri papahnya untuk mengambil kunci mobil lalu menuju bagasi mobil

Hp Zafar berdering, dia berdecak setelah melihat nomor yang menghubunginya. Dia membuka pintu menuju halaman belakang untuk mengangkat telpon

"Ada apa lagi sih?"

(Aku cuma mastiin kamu pulang selamat mas)

"Oke, kalo sekarang aku angkat telponnya berarti aku sampe rumah dengan selamat"

(Oh ya makasih ya emasnya, aku janji gak bakalan dipake buat bayar utang bapak lagi)

"Iya itu lebih bagus, kamu simpen emas itu. Dijual kalo ada hal yang mendesak aja, ok?"

Zafar melihat Diah ada di balkon kamar yang terhubung langsung ke halaman belakang

"Iyahlah! Pokoknya deal! Proyek udah ditender! Uang investor masuk! Tinggal bangunan yang belum rampung! Nanti saya hubungi lagi" Zafar menutup telpon lalu melambaikan tangan ke Diah

"Papah mau makan" ucap Zafar sambil menggerakkan tangannya berisyarat

Diah mengangguk mengerti lalu masuk ke dalam

Navarro dan mbok Ja masuk sambil membawa pakaian kotor Zafar yang sudah seminggu didalam mobil

"Papah gak mabok pengharum mobil? Terlalu nyengat lho pah mobilnya" tanya Navarro

Akibat Perselingkuhan dari PapahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang