15. Kontraksi

26 9 0
                                    

Keesokan harinya

Zafar pergi bekerja setelah mengantar anak-anaknya sekolah, lalu Diah pergi ke mall untuk membelikan Revan tablet. Revan memang sudah tidak bicara mengenai minatnya setelah Zafar bicara waktu itu, tapi Diah tau betul hati anak-anaknya, pasti ingin sekali dituruti keinginannya

Diah mengecek kondisi mobil, dia melihat jarum pentul yang dia tancapkan di sunvisor, ternyata sisa satu

Diah mengambil SD card dari kamera dashboard lalu menggantinya dengan yang baru. Diah mengamati SD card itu, rasa ingin melihat seluruh isi videonya memuncak. Tapi dia tahan sampai pulang ke rumah nanti.

Setelah membeli tablet yang diinginkan, Diah dapat pesan dari Danish untuk USG rutin

[Jangan lupa USG rutinnya, sama persiapan lahiran juga]

Diah kembali memasukkan hpnya ke tas jinjing yang dia bawa, dia merasakan perutnya lapar, dia menuju tempat makan fried chicken langganan dia dengan Rama dan Fathan

Dia menghentikan langkahnya, Diah melihat Zafar, bersama perempuan berambut pirang, siapa lagi kalau bukan Dara. Diah tidak bisa melihat wajah perempuan itu karena duduk membelakangi Diah

Zafar berdiri, mendekati Dara, jarinya bergerak ke pipi, lebih tepatnya ke sudut bibir Dara lalu jari jempolnya dihisap setelah membersihkan noda di ujung bibir Dara

Seketika kepala Diah pening, dia mundur beberapa langkah untuk bersandar ke tembok, nafasnya memburu, perutnya sakit, dia mencari hpnya di tas lalu membuka kontak Zafar. Dia ingin memastikan bahwa lelaki yang dilihatnya saat ini bukan Zafar, Diah berharap.

Zafar mengangkat, orang yang dilihat Diah pun sedang mengangkat telpon

(Ada apa mah?)

Diah diam beberapa detik membuat Zafar khawatir, dia melihat sekeliling, Diah bersembunyi dibalik tembok

(Mah? Mama gak apa-apa? Mama dirumah?)

"Mama gak apa-apa pah, cuma mama baru inget hari ini mama cek kandungan, mau USG juga, papah bisa temenin mama?"

Diah melihat lelaki itu lagi, sudah duduk di kursinya, sedangkan Dara menikmati fried chicken nya. Zafar melihat ke jam di tangannya

(Papah gak bisa mah, hari ini papah benerbener gak bisa, tapi papah usahain bulan depan papah temenin mama cek kandungan)

"Oke, papah ada dimana? Kok rame banget?"

(Papah ada diluar, lagi makan siang sama pak Roy dan bu Melin)

Bahkan suara Zafar terdengar jelas tanpa melalui hp

(Mama juga dimana? Kok rame banget? Pergi sendirian?)

"Mama lagi beli tablet buat Revan"

(Oh ya? Dimana? Mall?)

"Bukan, mama beli di toko hp langganan service hp mama"

(Oh disitu, padahal mama gak usah beli tablet buat Revan, papah udah rencanain beli untuk hadiah abang)

"Gapapa pah, udah ya pah mama pulang dulu"

(Iya mah hati-hati, oh ya mobilnya ada di tempat service langganan, lagi dibetulin)

"Iya pah"

Diah langsung mematikan telpon nya, dia melihat ke dalam untuk terakhir kalinya, lalu pergi dengan perasaan berkecamuk

Diah pun ada rasa ingin menghampiri perempuan itu, tapi dia tau attitude ditempat ramai, apalagi sekarang musimnya viral, pasti ada yang merekam lalu membagikannya ke media sosial. Kalau hal itu terjadi, pasti anak-anaknya melihat juga di sosial media.

Akibat Perselingkuhan dari PapahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang