Bulan ke lima Diah hamil
Aktifitas nya berkurang, semua pekerjaan nya di pegang oleh mbok Ja, kecuali dalam menyuapi Rama makan. Anak itu tidak akan makan kalau bukan Diah sendiri yang menyuapinya.
Diah menikmati angin pagi yang masuk melalui jendela kamarnya, burung-burung berkicau menambah tenang suasana. Dia mengusap-usap perutnya yang sudah sangat buncit. Morning sickness nya sudah sangat berkurang, dia jadi makan lebih banyak sesuai yang dokter sarankan.
Satu pesan masuk dari Danish
[Diah, waktu itu kamu ingin bertemu anak pertama aku? Ini aku lagi sama dia jalan-jalan, abis ini kita mau kerumah kamu] - Danish
[Gausah Danish, aku aja yang kesana, shareloc]
[Kita aja yang kesana, kamu lagi hamil] - Danish
[Gak apa-apa kok, aku juga lagi pengen keluar]
[Yaudah, kalo gitu kita ketemuan di tempat yang deket rumah kamu aja, mall pusat kota, gak jauh dari rumah kamu kan?] - Danish
[Iya engga kok, ok aku kesana]
Diah mengambil tas nya di meja hias, dia turun ke bawah
"Mbok, saya mau pergi ke mall dulu ya"
"Perlu saya temani bu?"
"Gak usah, sekalian mau jemput Fathan dan Rama pulang juga, kalo uda, kakak dan abang pulang sebelum saya dirumah, tolong bilangin mereka ya mbok, jangan keluar rumah sebelum saya pulang"
"Siap bu"
Diah menuju bagasi rumahnya, hari ini dia membawa mobil Zafar karena mobil Diah dibawa Zafar untuk di service
Diah mengendus wangi didalam mobil dan mencari sumber wanginya, ada di bagasi mobil
"Tumben papah pake minyak wangi nya banyak, di bagasi ada apa sih?" Diah turun untuk mengecek bagasi mobil. Ada koper yang belum pernah Diah lihat sebelumnya, ukurannya lebih kecil dari yang Zafar punya dirumah
Diah membuka koper itu, isinya kemeja kantor dan beberapa botol minyak wangi. Diah melihat logo merek yang ada di kerah baju itu
"Aku gak pernah beli kemeja dari merek ini, atau papah beli sendiri ya?" Gumam Diah lalu merapihkan kembali kemeja itu kedalam koper, dia kembali ke kursi setir memakai sabuk pengaman
Bletak!
Hp nya jatuh, dia kesulitan mengambil hpnya dibawah
"Duhh mana sih.." Diah memegangi perutnya
Dia menemukan sehelai rambut panjang berwarna pirang. Itu bukan rambut dia, rambut Diah tidak pernah dia warnai, warna rambut Diah masih hitam alami. Dia menyimpan rambut itu di dalam tas nya. Diah melihat kamera dashboard mobil, kamera itu sengaja dipasang Zafar takut sewaktu-waktu ada hal yang tidak diinginkan. Diah membuka sun visor mobil, dia menancapkan lima jarum pentul disana dengan warna yang sama, warna merah muda
Mobil melaju ke mall pusat kota sebelum jam menunjukkan waktu pulang Fathan dan Rama
Sampai di mall, Diah menunggu Danish sambil minum jus jeruk yang dipesannya. Sambil menunggu dia membuka galeri hp, banyak foto anak-anak nya, meski hp berganti-ganti, tapi kartu memori hp nya tetap dia pasang di hp baru
KAMU SEDANG MEMBACA
Akibat Perselingkuhan dari Papah
De TodoHanya satu kesalahan dari papah, semuanya hancur tak bersisa. Rumah tangga yang dibangun mama dan papah hancur. Kami anak-anaknya? Mencar mencari tujuan yang disebut sebagai 'rumah'. Papah awalnya lebih memilih perempuan lain untuk dijadikan sebagai...