Hari sudah menunjukkan pukul 7 malam. Cafe semakin ramai karena saat ini adalah malam minggu.
"Haiii"
(Y/N) menatap Jeno dan Yeri yang memasuki cafe dan menuju meja kasir.
"Kayak biasa ya" ucap Jeno
"Oke"
Jeno berlalu mencari tempat duduk sedangkan Yeri masih menatap sahabatnya itu.
"Kenapa? Udah sana duduk dulu"
"Lo ada masalah?"
"Ngga"
"Gaus--
"Mbak ayo dong, jangan buat antri" kesal pengunjung yang ada di belakang Yeri
"Iyy-ya iya maaf"
Dengan muka kesalnya Yeri pergi menghampiri Jeno dan (Y/N) hanya menggelengkan kepalanya. Jeno yang melihat wajah musam kembarannya itu pun dibuat bingung.
"Kenapa muka lo? Asem banget"
"Gue ngerasa ada yang aneh sama (Y/N)"
"Ck, lo itu terlalu overthinking tau ngga sih"
"Ihh, asal lo tau, firasat seorang sahabat itu ngga kalah kuat"
Jeno hanya mencibir sautan dari sahabatnya.
"Permisi, ini pesanannya"
"Yaampun Nar, gue kira siapa" saut Jeno
"Ya kan cuma kita bertiga doang yang kerja"
"Ehm, Nar duduk dulu bentar"
"Mau apa Yer? Masih ada kerjaan"
"Bentar doang"
Nara pun menuruti permintaan Yeri.
"Kenapa sih?"
"Gue ngeliat (Y/N) kayak ada sesuatu. Dia kenapa hm?"
"Oh itu, tadi siang ada ibunya Jaemin datang kesini"
"Hah? Ngapain?"
"Gue ngga--
"Nara, dipanggil Dipta" seru (Y/N)
"Oh? Iya iya. Udah ntar lagi gue sibuk"
Yeri berdecak kesal ketika Nara meninggalkannya dengan cerita yang belum jelas.
"Ck, gue kan penasaran"
"Ya lagian lo juga ngapain gangguin orang kerja"
Yeri enggan membalas ucapan Jeno dan memilih menikmati pesanannya.
"Hp nya si Jaemin kenapa ngga bisa dihubungi ya" gumam Jeno
"Tanya aja sama pacarnya"
"Lagi kerja, gamau gangguin"
"Apa jangan-jangan, mereka berantem?"
"Mana mungkin"
"Ya mungkin. Si (Y/N) tadi jutek banget, terus Jaemin gabisa dihubungi. Tandanya mereka lagi berantem kan? Apalagi ibunya Jaemin juga dateng kesini. Pasti ada sesuatu"
Keduanya menatap (Y/N) yang berada di meja kasir yang tengah melayani beberapa pembeli yang silih berganti berdatangan. Sedangkan (Y/N) sedikit risih ketika kedua sahabatnya itu tengah menatapnya intens. Ketika pembeli semakin sepi, ia segera menghampiri kedua sahabatnya.
"Ngapain sih ngeliatin gue terus?" kesalnya
"Yaa, abisnya lo aneh" saut Yeri
"Jaemin juga aneh, ngga angkat telfon nya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kita Yang Tak Sampai [Jaemin X You]✔
Fanfiction"Sebaik apapun reputasi keluargamu dulu, untuk menjadikanmu menantu-- saya pikir itu tidak mungkin" Cast : ° Park (Yourname) ° Na Jaemin