3. Flashback📌

129 10 0
                                    

Kini (Y/N), Jisung, dan Ayahnya hanya bisa terdiam menatap pusara milik perempuan tercinta mereka. Ya, nyawa Yoo Ra tidak terselamatkan saat tiba di rumah sakit. Hal itu menjadi sebuah tamparan keras bagi ketiganya. Terlebih Jisung yang sangat dekat dengan ibunya.

"Jisung, kita pulang ya nak" ajak ayahnya

"Ngga. Jisung mau sama bunda"

Terdengar helaan nafas dari lelaki paruh baya itu. (Y/N) yang paham hal itu pun segera merangkul bahu Jisung.

"Jisung. Pulang yuk, udah sore"

"Ngga"

"Jisung tau ngga. Meskipun bunda udah ngga di dekat kita lagi, tapi bunda tau kalau Jisung lagi nangis"

Jisung yang sedari tadi menatap pusara ibunya pun beralih menatap sang kakak.

"Jisung gamau bunda sedih kan?"

Jisung hanya membalas dengan anggukan pelan.

"Kalau gitu, Jisung ikhlasin bunda pergi. Bunda udah bahagia dengan tempat barunya, bunda udah ngga kesakitan lagi. Tapi yang perlu Jisung ingat--

(Y/N) meraih tangan kanan Jisung dan menempatkan tangan itu ke dada kiri Jisung.

"Bunda selalu ada di hati kita. Bunda akan selalu menemani langkah kita, langkah Jisung beranjak dewasa"

Ayah mereka kembali terduduk dan merengkuh bahu kedua anaknya.

"Ayah janji, akan bahagiain kalian. Ayah akan menjadi ayah dan bunda kalian. Ayah janji"

(Y/N) menatap ayahnya sendu. Ia kecewa saat mengetahui jika ayahnya pernah berselingkuh, ia kecewa melihat ayahnya terlilit hutang, namun ia juga kasihan melihat ayahnya yang kini harus kehilangan istri tercintanya. Hancur sudah hidup ayahnya ini. Dengan cepat (Y/N) merengkuh tubuh kekar ayahnya itu untuk memberi kekuatan. 

Ketiganya kini berdiri dan melangkah meninggalkan tempat peristirahatan terakhir bundanya. (Y/N) baru menyadari jika ketiga sahabatnya masih berada disini. Jeno dan Yeri membantu ayahnya dan Jisung berjalan dengan kondisi yang masih lemas. Sedangkan Jaemin berada di samping (Y/N) yang juga berjalan dengan langkah berat.

"Gue salut lo bisa sekuat itu buat nenangin Jisung"

"Karna cuma gue yang bisa"

Jaemin tersenyum sendu melihat gadis yang ia sukai itu. Gadis yang sangat kuat menghadapi situasi saat ini. Belum tentu ia mampu menerima takdir yang begitu berat seperti yang dialami (Y/N).

"Kalau lo mau cerita, gue bersedia dengerin lo"

"Thanks"

•••

Penderitaan gadis itu tak sampai hari itu saja. Keesokan harinya sekolah dihebohkan dengan beredarnya berita korupsi dari perusahaan ternama, yang tak lain adalah milik dari ayah (Y/N) dan Jisung.

'Park Ji Young, tersangka korupsi. Perusahaan hancur'

(Y/N) yang baru saja berangkat pun dibuat terkejut akan pemberitaan bohong seperti itu. Bahkan di koridor kini semua pasang mata menatap sinis ke arah (Y/N).

"Yakk, Park (Y/N), masih berani masuk?"
"Anak koruptor gapunya malu banget"
"Wah, ngga nyangka gue anak paling pinter di sekolah ternyata anak koruptor"
"Koruptor berapa nih?"
"Jangan-jangan uang yang sering lo traktirin duid haram?"
"Hahaha"

(Y/N) mengepalkan kedua tangannya menahan amarah.

"YAK!! APAANSIH KALIAN BRISIK TAU NGGA"

Itu adalah suara dari Jeno yang datang bersama Yeri dan Jaemin. Jaemin menggenggam tangan (Y/N) untuk meredakan emosinya.

Kita Yang Tak Sampai [Jaemin X You]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang