10. Bertahan atau Melepaskan

122 11 0
                                    

(Y/N) memasuki rumahnya, keadaan cukup gelap dan diyakini jika Jisung berada di kamarnya. Ia bergegas menuju kamar sang adik.

Tokk
Tokk
Tokk

"Ji, nuna masuk ya"

Tak ada sautan dari dalam kamarnya. (Y/N) pun segera membuka pintu kamar Jisung. Ternyata sang adik tertidur di meja belajarnya. (Y/N) menghampiri sang adik dan mengusap kepalanya lembut.

"Jisung, bangun dulu yuk, pindah ke tempat tidur"

Jisung yang terganggu pun membuka kedua matanya dan melihat sang kakak yang tersenyum kepadanya.

"Pindah di tempat tidur, kasihan punggung kamu"

"Hm"

Jisung menurutinya dan berpindah ke tempat tidur. Lelaki itu bahkan kembali menutup kedua matanya. (Y/N) menarik selimut hingga menutupi tubuh sang adik. Lagi dan lagi ia mengusap lembut surai adiknya itu.

"Maaf, nuna gagal jaga kamu. Bahkan nuna gatau kalau selama ini kamu masih dibully. Nuna terlalu sibuk cari uang sampai lupa kalau kamu butuh noona" lirih nya

(Y/N) berdiri dan segera keluar dari kamar adiknya. Tanpa ia ketahui, jika sang adik belum tertidur. Jisung mendengar semua lirihan sang kakak.

'Jisung rahasiakan semua ini biar nuna ngga kepikiran. Maaf'

•••

Setelah membersihkan tubuhnya, (Y/N) segera menuju meja rias untuk membersihkan sisa make up nya. Namun, pandangannya tertuju pada sebuah bingkai foto masa SMA nya.

Foto dirinya bersama Jaemin yang diambil setelah melaksanakan ujian akhir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Foto dirinya bersama Jaemin yang diambil setelah melaksanakan ujian akhir.

'Andai gue bisa egois Jaem. Gue juga mau pertahanin hubungan kita. Tapi gue takut, gue takut langkah yang gue ambil itu akan berdampak sama Jisung dan masa depan gue'

(Y/N) menghela nafasnya dan segera beranjak ke tempat tidurnya. Berbeda dengan Jaemin yang baru saja memasuki rumahnya.

"Dari mana kamu?"

Jaemin menatap ibunya yang menonton tv di ruang tengah itu.

"Habis main sama Jeno"

"Main sama Jeno atau jadi pelayan di cafe bantuin pacar kamu?"

Jaemin sedikit terkejut, kenapa ibunya tau jika ia sering membantu di cafe itu.

"Maksud mama apa?"

Ibu Jaemin berdiri dan menatap anaknya tajam.

"Jaemin, kamu tau kan selama ini papa kerja keras buat kehidupan kita. Bahkan sekarang kita punya kehidupan mewah, kamu bisa kuliah. Tapi kenapa kamu malah mau gitu aja disuruh jadi babu di tempat pacar kamu itu? Mama sama Papa susah payah buat ngehidupin kamu enak kayak gini. Dia orang baru berani banget nyuruh kamu jadi babu gitu"

Kita Yang Tak Sampai [Jaemin X You]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang