Chapter-09

20.5K 3.3K 229
                                    

Sider apa kalian sadar sekarang? Berapa kali aku bisa up kalau kalian mau ikutan vote walau gak ikut komen.

Untuk Sider yang sekarang udah mulai vote juga, terima kasih banyak, berarti kalian tau cara memberi apresiasi pada penulis.

Dan untuk sider yang masih gak sadar diri dengan cara abai pada vote, ya kehadiran kalian tetap tak diharapkan.

200 vote dan 70 komen gas ngenggg

E N J O Y
..................

Haruskah Luina memaki seseorang saat ini!? Karena Jumiati malah masuk ke kelasnya dan kini duduk semeja dengannya!

Apalagi seragam Jumiati terlihat ngepas ditubuhnya, ditambah make up agak tebal diwajah gadis itu.

Dari awal Jumiati masuk, dia sudah caper sama Hansol karena melihat wajah Hansol yang manis dan lugu.

"Mas Hansol, ganteng pisan, kenalin saya Jumi atau bisa mas panggil dengan sebutan sayang." kedipan mata genit Jumi berikan pada Hansol.

Membuat Hansol mengerjab pelan, dia merinding seketika.

Karena Hansol terbiasa nya digoda Luina, dan itu masih wajar saja karena Hansol menyukai Luina.

Tapi anak baru itu, menggoda Hansol terang-terangan dan itu membuat Hansol risih.

"Hai mbak Jumi." balas Hansol sekena nya saja.

Jumi yang mendapat sapaan balasan sontak gelinjengan, dia menjerit pelan dan hendak mencubit pipi Hansol.

Namun dengan cepat Luina menahan tangan Jumi, enak saja tuh anak mau pegang-pegang calon harem Luina!

Gak ada-gak ada! Gak boleh sentuh-sentuh Hansol dan Genta!

Jumi yang tangannya ditahan Luina sontak mengernyit jijik, dia menarik tangannya lalu menyeka nya dengan tisu basah.

Seisi kelas terpelongo, apa banget tingkah Jumi, kaya Luina itu kuman aja sampai harus diseka-seka.

"Saya gak level ya disentuh sama mbak jelek kaya kamu, jangan sentuh-sentuh saya." sewot Jumi.

Luina masih shock, dia meledakan tawa yang tak bisa ditahan, untung guru sedang pergi ke toilet.

Tawa Luina mengerikan, mereka bisa merasakan hawa-hawa membunuh menguar hanya dari tawa yang Luina berikan.

"Hahahaha, gue jelek? HAHAHAHAHA LO BILANG GUE JELEK!? HELOOOW BUTUH KACA GAK LO HAH!?" Luina gak terima ya dikatai jelek.

Enak aja, udah jelas wajahnya cantik seksi dengam dagu lancip gini kok dikatai jelek! Apa Jumi ini rabun sampai dia gak bisa melihat wajah cantik Luina!?

Luina berdiri, dia merapikan rambut panjangnya sebentar lalu mengikatnya ala ekor kuda, sejenak Luina meregangkan sendi ditubuhnya.

Jumi sendiri hanya mendengus sinis.

"Mbak Lui gak usah caper kaya gitu, norak banget tau gak." cibir Jumi, tatapannya merendahkan Luina banget bangsat!

Luina's Harem [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang