Habis ini tamat, aku fokusnya ke Achel dan Ayen okey.
Sider minggat, ayo vote jangan diam-diam bae kaya orang gak ada darah.
200 vote dan 70 komen gas.
E N J O Y
..................Luina mengerjab pelan merasakan sakit ditubuhnya, tangannya terikat dengan tubuh yang berdiri.
"Um.." Luina merasakan sakit dan perih di kakinya, dia mendongak mengedarkan pandangannya ke penjuru tempat.
Dia ada di sebuah kamar yang bersih, dengan sebuah tempat tidur besar disudut kamar lalu sofa dekat pintu.
Luina menunduk, menatap lirih ke arah pahanya yang sudah mendapat bekas sayatan segar, darahnya mengalir memenuhi kedua kakinya.
Sayatan itu berisi nama Aal, Dimi, Cibi, Gean dan Ilio, hela napas Luina berikan.
Ini sakit, tapi anehnya Luina tak kesakitan melainkan lega, sebab sebentar lagi dia akan keluar dari dunia novel gila ini.
Pintu ruangan itu terbuka, masuklah orang-orang munafik yang Luina kira sudah menjadi lebih baik nyata nya tetap jahat.
"Ow, kesayanganku sudah bangun, kamu lapar? Bentar ya Ili ambilin makan." Ilio berlari dengan ceria keluar dari ruangan itu.
Aal, Cibi, Dimi dan Gean berjalan mendekati Luina, tatapan dan eskspresi mereka berbeda satu sama lain.
"Udah bangun hm?"
Decihan sinis Luina berikan saat mendengar pertanyaan Dimitri, tatapan mata Luina penuh akan kebencian pada pria itu.
"Buta mata lo? Gak liat mata gue udah melek masih aja nanyak." balas Luina dingin.
Dimitri tersentak, dia menatap tatapan penuh kebencian yang Luina berikan, dia menenangkan denyut di dadanya dan mempertahankan senyum manisnya.
Perlahan Gean mengulurkan tangannya dan mengelus pipi Luina, seringai lebar tetlihat diwajahnya.
"Jadi, Author kami yang begitu jahat, kami ingin kamu merasakan sakitnya penyiksaan yang kamu berikan pada kami."
DEG!
Luina pucat, mereka sudah tau? Menyadari raut wajah Luina membuat mereka tertawa bersama.
Gean menjambak rambut Luina dan menghantukan kepala gadis itu ke tembok dibelakangnya.
BUGH!
BUGH!
BUGH!
"Gean, udah." Cibi khawatir, dia tau kalau Luina sudah tak ada dan jiwa itu adalah Guina author mereka, mereka tau kalau mereka adalah tokoh di novel tragis ini.
Cibi mencintai Luina, tapi nyatanya Luina sudah tak ada dan malah digantikan sama Guina, jadi tak ada untungnya Guina disini.
Gean mendecih, dia melepas jambakan tadi dan meludah ke lantai, Luina masih mempertahankan wajah datarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Luina's Harem [End]
Teen Fiction"Impian gue untuk memiliki kost penuh cogan akhirnya terwujud!" Guina Landoko adalah seorang mahasiswi semester 6 yang merupakan maniak cogan, diusianya yang ke 21 tahun Guina berhasil membangun sebuah kost an khusus cowok miliknya sendiri. Guina ju...