Chapter-10

20.3K 3K 218
                                    

Halooo para human ku tercintaaaaaaaa, balik lagi bersama Ryn perkasa disiniiiii.

Oh, untuk sider, kehadiran kalian tetap tak diharapkan sayang.

Untuk sider yang udah vote, sekarang kalian adalah human
ヾ(´︶'♡)ノ

Oke lah, 200 vote dan 70 komen gas ngeengggg🏃

E N J O Y
..................

Rasa sakit dikepala Luina sedikit berkurang, perlahan dia membuka matanya dan melihat langit-langit plafon kamar kostnya.

"Oh..gue di kostan, kirain masih di sekolah." gumam Luina.

Dia menatap datar plafon kamarnya, apa yang harus dia lakukan agar terjauh dari Avka, dia berbahaya sekali.

"Lui, lo udah bangun?" Luina menoleh pelan, kemudian merotasi matanya dengan malas setelah melihat siapa yang bersuara tadi.

"Kagak, masih merem gue." ketusnya.

Gean yang tadinya sedang menyapu kamar Luina hanya tersenyum tipis, dia berjalan mendekati Luina lalu menyentuh dahinya pelan.

Tak terima disentuh pangeran monyetnya Leila, Luina menepis tangan Gean kuat.

"Ck, gak usah pegang-pegang gue, gue alergi disentuh orang munafik kaya lo." sinisnya, membuat ulu hati Gean terasa ditikam.

Cowok itu hanya mampu memberikan senyum getirnya saja, yah, nampaknya Luina benar-benar tak menyukai nya lagi.

Gean kira rasa sakitnya tak akan lama, nyata nya masih ada rasa sakit setiap kali Luina abai atau tak mau disentuhnya.

"Hehe, bagus kalau lo udah bangun, gue keluar dulu ya."

"Hm."

Gean mengangguk, dia berjalan pelan keluar dari kamar Luina dengan hati yang sangat sakit, sekuat tenaga Gean menahan air matanya agar tak jatuh.

Sialan, kalau bukan karena dirinya yang mantan gigolo dan juga terlahir dari keluarga miskin, Gean tak akan mau menerima pekerjaan untuk menjaga Leila.

Pekerjaan sialan yang membuatnya harus jadi orang jahat hanya demi kesenangan Leila, dan membuatnya harus kehilangan gadis yang dia sukai.

"Gak papa Gean, sudah terlanjur."

Benar, sudah terlanjur terjadi buat apa dia sesali, toh dia juga tak akan lama disini.

Tak lama setelah Gean keluar, Luima kembali memejamkan matanya dan memilih untuk tidur.

Ini sudah jam 2 malam, berarti dia pingsan sangat lama.

Dari jam 11 siang sampai jam 2.

Berarti Luina sudah pingsan selama 15 jam lamanya.

Luina harus memikirkan banyak hal, salah satunya adalah cara agar dia bisa menjauhi Avka.

Lalu soal Leila, sekarang Luina paham akan tingkah anak itu, Leila menganggap Luina ini sebagai teman bermainnya dan Gean adalah pancingan agar Luina bicara atau menggertak Leila.

Luina's Harem [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang