Chapter-16

16.5K 2.4K 201
                                    

Kalian tau sebutan untuk sider selain setan apa?

Kalau mau baca tanpa vote mending pergi, gak butuh pembaca yang tak tau cara memberi feedback pada penulis.

Aku up untuk pembaca setia ku, pembaca yang selalu vote bahkan selalu komen, update an ku bukan buat sider.

200 vote dan 70 komen🏃

E N J O Y
..................

Jam 3 sore Luina pulang ke rumah orang tua nya, dia pulang naik gojek, soalnya Avka, Hansol dan Genta berebut ingin mengantarnya pulang.

Karena Luina tak mau kelihatan pilih kasih, dia akhirnya memilih untuk pulang naik gojek.

Luina membuka pagar setinggi 3 meter bercat silver yang memang mencari ciri khas rumah keluarga orang tuanya.

Dia sempat menyapa Pak Jojo, Satpam rumah orang tua Luina.

Bangunan rumah orang tua Luina ada 3 tingkat, modelnya seperti rumah bergaya vintage yang berwarna dominan abu-abu.

Di parkiran sebelah kiri ada 3 mobil RR yang Luina duga milik ketiga saudaranya, harga 1 mobil RR itu seharga 25M.

Jangan heran, orang tua Luina memiliki pekerjaan yang Luina sendiri tak tau, uang mereka sangat banyak.

Kalau Luina tanya, Papi nya pasti berkata kalau mereka hanyalah tukang jualan ayam saja.

Ya Luina percayakan saja, terserah apapun jawaban orang tuanya.

Pintu utama ada 2, warna nya hitam, Luina membuka pintu sebelah kanan lalu melepas sepatu sekolahnya.

Ditangan kirinya ada 5 bungkus boba untuk orang tua dan abang-abangnya.

Sat Luina masuk dan mengucapkan salam, ada sahutan dari arah ruang tv, disusul dengan derap langkah kaki yang bersahutan.

"CINTAKUUUUU~"

"Adek."

"MONYET KENAPA GAK NELPON GUE SIH BIAR DIJEMPUT!?"

Luina terkekeh pelan, dia meletakan boba itu di meja kaca lalu menerima pelukan dari ketiga abang-abangnya.

Allan begitu merindukan adiknya, dia yang sangat memanjakan Luina harus uring-uringan saat jauh dari adiknya ini.

Sifat Allan bisa dibilang agak sulit ditebak, dia bisa jadi sangat dingin, tapi bisa jadi yang paling hangat.

Sementara Axal, dia yang paling ceria, selalu membelikan pakaian berwarna cerah untuk Luina, katanya warna cerah bisa membuka aura kita jadi lebih indah.

Kalau Axel, ya dia selalu menjadi teman berdebat Luina, suka menjahili Luina sampai gadis itu menangis dan itu malah membuat Axel ikutan nangis.

Berakhir Axel meminta maaf karena menjahili Luina terus menerus.

"Mami dan Papi mana?"

Mereka melepaskan pelukan dari tubuh Luina, menatap Luina penuh binar dan kasih sayang.

Axal mengelus pucuk kepala Luina gemas "Lagi sibuk di pasar, jualan ayam." jawab Allan lembut.

Luina's Harem [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang