(21) Wisuda

780 92 4
                                        


Siang menjadi malam, matahari yang semula terbit dari timur perlahan-lahan tenggelam diufuk barat perputaran waktu terasa begitu cepat selama tiga hari ini. Baru seminggu yang lalu pengumuman kelulusan di Pampang dimading sekolah namun hari ini acara purna siswa kelas 12 di SMA Culture sudah terlaksana saja, seluruh siswa lulus seratus persen sesuai yang diharapkan. Tidak ada cacat nilai atau apapun itu membuat para siswa lega sekaligus bangga atas mencapaian nya.

Terlihat dua sejoli tengah sibuk mengabadikan momen, berpotret dengan berbagai gaya sambil memegang buket bunga mawar merah menyala. Salah satu diantaranya terlihat gusar mencari-cari keberadaan seseorang yang sedari tadi memenuhi pikiran nya, kak Jeno mana ya? Batin Jisung penasaran dengan keberadaan sosok itu

"Nah berpose kayak gitu ji bagus senyum dikit" Jaemin masih sibuk memotret Jisung, padahal kan yang wisuda Jaemin tapi memori kamera malah dipenuhi foto Jisung. Bukan Jisung yang mau sih tapi sulit bagi Jaemin untuk melewatkan momen ini

"Kak udahan ya foto nya lagian dari tadi yang difoto ji mulu, capek tau senyum terus pipi ji kebas nih" Protes Jisung sambil memijat pipinya yang sedikit tambun.

"Iya-iya udahan yuk, mau makan apa?"

"Mau es krim aja, tiga rasa pake satu contong"

"Baiklah.. keinginan si manis akan segera terpenuhi" Jaemin segera mengemasi kameranya mengalungkannya di leher kemudian mengait tangan Jisung menuntunnya meninggalkan sekolah

Sepasang kekasih itu mengunjungi kedai es krim yang jaraknya tidak terlalu jauh dari sekolah menikmati beberapa varian rasa terenak didunia, Jisung masih asik dengan dunia nya melakukan eksperimen makan es krim pakai gethuk; makanan tradisional terbuat dari singkong yang tadi ia dapat dari acara kelulusan Jaemin. Sambil memandangi jalan raya dari balik kaca besar pembatas kedai.

Terkadang pikiran nya gusar mencari-cari letak posisi Jeno yang sejak awal acara sama sekali tidak terlihat, hanya terlihat beberapa menit ketika puncak acara dimulai setelah itu hilang entah kemana. Jisung merogoh sakunya mengambil satu kotak kecil yang berisi sebuah jam tangan berwarna hitam polos untuk Jeno yang terlihat macho. Jisung sedih mungkin hadiah ini baru bisa diterima oleh Jeno besok atau nanti.

Jeno terdiam duduk disalah satu bangku kayu dibawah pohon rindang yang tak jauh dari sekolah nya, dia hanya berpikir tentang apa yang harus ia jalani setelah ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jeno terdiam duduk disalah satu bangku kayu dibawah pohon rindang yang tak jauh dari sekolah nya, dia hanya berpikir tentang apa yang harus ia jalani setelah ini. Ia bukan lagi anak SMA yang sedang dimabuk asmara. Walaupun sejujurnya masih ada satu nama yang sampai saat ini masih belum bisa Jeno lupakan, sehebat apapun caranya.

Pemuda bertubuh kecil berwajah manis dengan sebuket bunga Krisan putih ditangan nya perlahan menghampiri Jeno, memposisikan tubuhnya untuk duduk disebelahnya. "Hai.. lama banget ya kak kita gak ngobrol" sapa pemuda keturunan china itu menyerahkan sebuket bunga yang tadi ia bawa

"Selamat atas kelulusan kak Jeno" Ujarnya berusaha menghilangkan kecanggungan diantara mereka yang berlangsung cukup lama

"Terima kasih" Jeno menerima bunga itu sedikit ada rasa canggung disana

Tinkerbell | Nosung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang