Sinar mentari dipagi hari perlahan masuk kedalam celah kamar, mengganggu tidur pemuda manis yang masih senantiasa bergelut dengan selimut tebalnya.
"Dek~ banguun" Teriak Jaehyun sambil mengguncang pelan tubuh Jisung
"Nghhh apa sih abaang~" Rengek si paling muda
"Banguuuun!"
"Lima menit- lima menit"
"Kalo Jiji telat abang gak tanggung jawab ya udah jam 6 nih bangun hey, adek abang kebo banget sih"
"Iya iya ish!! ini bangun bawel banget" Ucap Jisung sambil berjalan menuju kamar mandi dengan kondisi mata yang masih tertutup. Jaehyun menghela nafas pelan menghadapi kelakuan adik tersayangnya.
Setelah berkutat dengan keperluan nya Jisung turun menuju meja makan untuk sarapan. Menyantap sepiring nasi goreng yang tadi dimasak bunda nya dan sesekali menjawab pertanyaan dari sang ayah. tentang kegiatan sekolah nya.
Ayah Jisung sangat sibuk mengurus keperluan kantor nya sehingga hanya diwaktu seperti ini lah Park Chanyeol menunjukan perhatian untuk anak-anak nya
"Jiji mau berangkat bareng ayah apa abang?"
"Jiji berangkat bareng Jeno ayah, kemarin udah janjian"
"Emm yasudah"
Selang beberapa menit Jeno datang setelah itu mereka berpamitan kepada ayah dan bunda Park.
"Nih" Jeno menyerahkan helm untuk dipakai Jisung
"Jeno.. gimana sih ini susah banget buka pengkaitnya" dengan susah payah Jisung berusaha, tanpa sadar mengeluarkan ekspresi yang menurut Jeno sangat lucu
"Begini loh ji hmm.. udah gede masih aja gak bisa" Ucap Jeno sambil memakaikan helm ke kepala Jisung, hingga terdengar bunyi Click tanda helm sudah terkait dengan sempurna di kepala milik Jisung
Setelah nya Jeno bersiap menyala kan mesin motornya disusul Jisung yang mulai naik di jok belakang, tanpa aba-aba Jeno menancapkan gas sehingga membuat Jisung sedikit terhuyung kedepan dengan tangan yang refleks memeluk pinggang jeno.
Grep
Jeno kaget tapi tidak protes menerima gerakan refleks Jisung, perlahan Jisung berusaha melepaskan pelukan dipinggang Jeno tapi seketika ditahan oleh sang empu.
"Udah biarin gini aja.." ucap Jeno sambil membenarkan posisi tangan Jisung dipinggang nya dan mengelus punggung tangan Jisung. tanpa Jeno sadari pipi Jisung memerah menerima perlakuan Jeno, Jisung menyamankan posisinya.
Setelah sampai dipakiran sekolah, Jisung langsung bergegas menuju kelasnya, kelas 11 IPA 2. Tanpa menunggu Jeno yang masih berkutat dengan motor dan helm nya. Hari ini adalah hari senin hari keramat kalo kata Jisung. Bagaimana tidak, Jisung harus berangkat lebih pagi karena harus piket, harinya untuk upacara dan hari dimana guru-guru killer ada jadwal dikelas nya. Jisung menghela nafas berat.
"JISUNGG AAA!!!" Satu lagi bencana dipagi hari batin Jisung. Entah dengan cara apa lagi Jisung memperingati teman Lumba-Lumba nya ini supaya tidak berteriak. Sungguh Jisung takut telinganya jebol.
"YAK ZHONG CHENLE!! jangan teriak-teriak gendang telingaku rasanya mau pecah"
"Hehehe maap sini gue bantuin piket nya bentar lagi bel upacara berbunyi Ji"
Ya walaupun temannya ini sedikit aneh tapi menurut Jisung Chenle adalah teman yang sangat baik
"Makasih le" Chenle hanya mengangguk sebagai jawaban

KAMU SEDANG MEMBACA
Tinkerbell | Nosung
FanfictionJeno Dom Jisung Sub #1 alternatifunivers #1 jaemsung #1 jisungharem #1 jenoseme