Selamat membaca chapter paling tidak jelas ini༎ຶ‿༎ຶ
..
Hujan sudah reda beberapa menit yang lalu begitupun perjalanan Jisung dan Jaemin yang sebentar lagi sampai di kompleks tempat Jisung tinggal hanya tersisa satu kali belokan saja.
Jaemin memberhentikan mobilnya tepat didepan rumah Jisung, menoleh ke arah pacarnya yang sedari tadi tidur bersandar dikursi dengan bantal leher yang tadi Jaemin pasangkan. Masih tak tega untuk membangunkan sang pacar Jaemin memilih untuk menunggu sebentar sambil melepaskan seatbelt yang mengunci pergerakan Jisung, menatap lekat-lekat pahatan wajah pacarnya yang terlihat begitu cantik"Cantik banget pacar siapa, sih?" Jaemin mendekatkan tubuhnya agar bisa menatap Jisung lebih intens. Mengelus kepala sang submissive memberi ketenangan.
"Jangan cantik-cantik dong, kakak jadi repot kalo gini..
Mengelus pipi Jisung begitu lembut memberi kecupan kupu-kupu di pelipis Jisung yang berkeringat
..bangun dulu sayang, lanjut bobok didalem aja biar gak sakit badannya" Sebenarnya Jaemin tidak tega membangunkan Jisung, tapi lebih tidak tega lagi melihat Jisung tertidur dengan posisi yang tidak nyaman seperti sekarang
"Caantiiik.." Masih penuh kesabaran hingga akhirnya Jisung terbangun ketika Jaemin menciumi seluruh bagian diwajahnya
"Kak Jaemin.." Jisung sibuk menoleh ke sekitar "kita udah sampai sejak kapan? Kok gak bangunin ji dari tadi sih, kak?"
Lah, yang dari tadi molor gak bangun-bangun siapa kok malah nyalahin Jaemin,
"Iya-iya maafin kakak ya, habis kamu cantik banget kakak jadi betah lihatin kamunya" Ujung-ujungnya tetep Jaemin yang ngalah
Pipi Jisung bersemu merah hingga ke ujung telinga. Jaemin sangat tidak aman untuk jantungnya yang lemah, Seluruh ucapan yang keluar dari bibir Jaemin semuanya mengandung mantra yang bisa membuat Jisung semakin jatuh cinta pada sosok itu yang kini berstatus sebagai pacarnya
"Kakak jangan gitu.. aku gak kuat mau mati aja ukhh" Ujarnya sembari kedua tangan yang sibuk memegangi dada mendramatisir
"Ih jangan dong, kalo Jisung mati kakak sama siapa?" Tanya Jaemin memelas menanggapi candaan dari Jisung
"Jadi duda aja!" Setelah mengucapkan kalimat itu Jisung langsung membuka pintu mobil bergegas keluar meninggalkan Jaemin dengan wajah muram. Berjalan memutar untuk mengetuk kaca Jaemin, hingga akhirnya Jaemin membukanya "Kakak gak mampir dulu?"
"Engga, kakak langsung pulang aja. Jisung istirahat ya nanti kakak telepon" Ucap Jaemin menyisir rambut Jisung yang berantakan
"Oke deh. ji masuk dulu, kakak hati-hati dijalan ya" Jisung melambaikan tangan ke arah Jaemin disertai senyuman yang selalu merekah seperti kelopak bunga
"Iya sayang.. dadah" kemudian Jaemin pergi membawa mobilnya Keluar dari pekaragan rumah sang pacar
..
KAMU SEDANG MEMBACA
Tinkerbell | Nosung
Fiksi PenggemarJeno Dom Jisung Sub #1 alternatifunivers #1 jaemsung #1 jisungharem #1 jenoseme