McNEIL 4

2K 80 0
                                    

Peringatan ⚠️

•Cerita berikut mengandung kekerasan di beberapa part.
•Tidak disarankan untuk usia 17 tahun kebawah!!!
•Mengandung unsur 17+
•Ngeyel? Tanggung sendiri dosannya!!





Happy reading 😊






"Mas,mau mandi atau-"

"Kemarilah, mas ingin bertanya padamu" Adistia mengerutkan keningnya sesaat setelah berhasil membangunkan suaminya.

Semalam Deva langsung berganti baju dan tidur,ia tak menyapa Adistia sedikit pun bahkan di mobil mereka tidak berbicara barang sepatah kata pun.

Adistia duduk di samping suaminya yang kini menghela nafas panjang dan tangan yang memijit pangkal hidungnya.

"Sebelumnya mas minta maaf semalam nggak ngajak kamu ngomong, tapi ada yang ganggu pikiran mas sekarang. Kamu mau jawab jujur pertanyaan mas kan?" Adistia mengangguk walau ia bingung.

"Semalam mas liat kamu keluar dari toilet bersama Mr.D, mas gak mau emosi makanya mas diem aja semalem. Sekarang mas mau tanya, semalem kenapa kalian bisa keluar toilet bareng? Gandengan juga" Adistia mengangguk tau,ternyata ini alasan Dewa mendiamkannya.

"Mas jangan marah dulu, semalem Aku salah masuk toilet. Pas mau cuci tangan aku hampir kepleset dan untung Mr.D bantuin, habis itu dia kasih tau kalo aku salah masuk toilet. Udah gitu doang, maaf ya mas aku bikin kamu emosi semalem" Deva lega mendengar penjelasan Adistia, walau didalam hati ia sedikit kesal namun emosi akan membawa dampak buruk bagi hubungan mereka dan pilihan Deva untuk mengalah semalam memang keputusan yang tepat.

"Mas terima penjelasan kamu sayang, tapi lain kali jangan seperti itu. Aku gak tau sampai mana bisa nahan emosi kalo itu nyangkut kamu. Aku gak bisa terus-terusan kayak semalem yang cuma diemin kamu dan pagi ini kamu gak sadar sama kelakuan kamu semalem kalo aku gak tanya. Ada kalanya aku gak bisa tahan emosi dan bisa aja nyakitin kamu tapi aku bakal berusaha buat gak ngelakuin itu." Adistia memeluk Deva dengan erat.

Ia benar-benar merasa bersalah sekarang. Dari sembilan bulan pernikahan mereka baru kali ini dewa marah padanya. Ia berjanji akan lebih bisa menjaga jarak dengan laki-laki lain mulai sekarang.

••••••••••••••••

Berjam-jam sudah lelaki itu sibuk memandangi komputer didepannya. Sebenarnya ia hanya menjadi sekretaris ke 2 namun ia tak menyangka bahwa seluruh pekerjaan di kantor ini harus ia kerjakan sampai-sampai ia melupakan waktu istirahat jam makan siang.

"Deva" lelaki yang merasa terpanggil itupun mendongak menatap rekan atasannya-Jean.

"Iya pak?"

"Bagaimana kopian data seluruh pembangunan NEIL'S GROUP?" Dewa mengangguk dan segera mencari map berwarna gelap yang sudah ia kerjakan tadi.

"Ini pak" Jean mengangguk menerima map itu dan pergi begitu saja.

Melihat Jean pergi,Deva langsung duduk kembali ke kursinya dengan lelah. Sedari tadi tak ada jam untuknya beristirahat. Namun ketika ia ingin mengeluh,wajah istrinya selalu melintas di benaknya membuatnya kembali bersemangat.

ANDREAS McNEILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang