McNEIL 7

1.4K 65 3
                                    

Peringatan ⚠️

•Cerita berikut mengandung kekerasan di beberapa part.
•Tidak disarankan untuk usia 17 tahun kebawah!!!
•Mengandung unsur 17+
•Ngeyel? Tanggung sendiri dosannya!!





Happy reading 😊






Sial! Siapa kira bahwa berkas yang Andreas maksud itu sedikit? Nyatanya hampir selusin berkas kini berada di meja kerja Deva.

"Gimana mau pulang sore jika begini?" Baru sekitar lima berkas yang Deva selesaikan,sisanya masih tujuh berkas lagi.

Padahal hari ini ia ingin meminta penjelasan istrinya, sebenarnya ia takkan mengeluh jika diberi berkas sebanyak ini,namun biasanya ia akan diberi waktu beberapa hari untuk menyelesaikan nya. Tapi ini? Hanya sampai nanti jam 5 sore ia harus sudah mempersiapkan semua.

Lama waktu berlalu, tak terasa waktu telah menunjukkan pukul 5 sore yang artinya sudah saatnya Deva menemani boss nya meeting.

"Bagaimana?"

Deva mendongak dan segera membereskan berkas-berkas yang harus di bawa kemudian mengangguk. Andreas melangkah meninggalkan Deva dan Jean.

Jean yang melihat Deva membawa selusin berkas tak mau membantunya,mana mau ia membantu musuh boss nya. Bisa di habisi nanti.

"Eum maaf pak Jean, kira-kira selesai meeting pukul berapa?? Saya ada janji dengan istri saya"

"Tanyakan pada Mr" seketika Deva menggeleng tak berani. Ia masih sayang pekerjaan.

Lift yang mereka tumpangi berhenti di lantai satu. Andreas memakai mobil sedan putih bersama Jean.

Saat Deva akan masuk, ucapan Andreas yang menyuruhnya masuk mobil di belakangnya membuat Deva menurut. Disana  dipakai oleh beberapa pengawal boss nya.

"Sudah kau persiapkan?" Tanya Andreas kepada Jean yang ada di kursi depan tepatnya di samping June yang mengendarai mobil sedan ini.

"Sudah tuan."

"Menurut kalian bagaimana reaksi Adistia nanti??" June dan Jean saling melirik kemudian menjawab pertanyaan Andreas bergantian.

"Yang pasti Adis—"

"Panggil dia nyonya June!!" Bentakan Andreas membuat June kaget,untung ia tidak reflek mengerem.

"Maaf Tuan, maksud saya nyonya Adistia pasti akan menangis dan terpuruk" melihat dari kaca tengah Andreas mengangguk kecil membuat Jean mengungkapkan pikirannya walau agak takut.

"Maaf tuan, tapi bagaimana jika kandungan nyonya mengalami keguguran??"

"Apa peduliku? Biar saja hama itu mati."Jean dan June yang tak ingin memperpanjang masalah dan nantinya malah mengundang emosi Andreas,mereka memilih bungkam mendengar perkataan keji Andreas.

Tak berapa lama mobil itu berhenti tepat di sebuah bangunan megah bertuliskan Hotel Black Swan. Andreas turun dari mobil setelah Jean membukakan pintu untuknya.

ANDREAS McNEILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang