McNEIL 11

1.5K 63 4
                                    

Note: mulai chapter ini nama Adistia akan diganti dan chapter selanjutnya menyesuaikan

Peringatan ⚠️

•Cerita berikut mengandung kekerasan di beberapa part.
•Tidak disarankan untuk usia 17 tahun kebawah!!!
•Mengandung unsur 17+
•Ngeyel? Tanggung sendiri dosannya!!





Happy reading 😊






Tepat pukul tujuh malam, Andreas sudah berjalan ke ruang rawat Adistia. Ia juga sudah tau jika tadi June berani membentak wanitanya. Lihat nanti apa yang akan Andreas lakukan pada bedebah itu.

Penjaga yang ada di depan kamar Adistia segera membuka pintu kamar setelah melihat tuan mereka ada di sini.

Dapat Andreas lihat,wanita itu tengah menonton tv tanpa tau ada orang yang memasuki kamarnya.

"Ekhmm" wanita itu menoleh dan betapa terkejutnya ada lelaki tadi pagi yang mengatakan bahwa ia adalah mantan suaminya. "kita perlu bicara" hanya dengan begitu mampu membuatnya merinding. Siapa yang bisa melawan aura laki-laki didepannya ini.

Wanita itu membenarkan tempat ternyaman nya, dapat Adistia lihat bahwa laki-laki itu duduk di kursi yang ada di samping ranjangnya.

"Seperti yang kamu tahu,kamu mantan istri saya." Wanita dihadapan Andreas hanya diam menunggu laki-laki itu mengucapkan apa yang selanjutnya ingin ia katakan. "Semua kelakuan burukmu masih mengikuti"

Kelakuan buruk apa? Apa ia melakukan hal kriminal?

"Maksudmu?"

"Kamu, Stela Daniella. Wanita yang berselingkuh dengan lelaki yang jauh lebih muda dari usiamu" dengan senyum miring nya Andreas yakin Adistia akan percaya. Kalaupun tidak, ia sudah menyiapkan bukti palsu atas ucapannya.

"Jaga mulutmu! Mana mungkin aku selingkuh." Dengan napas memburu itu menatap nyalang pada laki-laki didepannya itu.

"Itu kenyataan" Stela menggelang ribut. Ia menjambak rambutnya dengan kencang hingga membuat Andreas dengan sigap melepas dan memeluknya.

Terus berteriak mengatakan bahwa itu tidak mungkin sampai Andreas yang mulai kewalahan memencet tombol yang akan memanggil dokter datang.

"Stela diam!" Bukannya berhenti,Stela berteriak semakin kencang hingga membuat beberapa penjaga didepan ruang rawatnya terheran,apalagi mereka melihat dokter yang berlari masuk diikuti beberapa perawat.

Dokter itu dengan sigap menyuntikkan obat bius ke lengan putih itu, beberapa saat kemudian tubuh yang mulanya mengencang itupun mulai mengendur dan rileks.

"Mr. maaf jika saya lancang,tapi mohon jangan memaksa pasien untuk mengingat apapun. Itu bisa berakibat-"

Andreas mengangkat satu tangannya guna menginstruksi lelaki dihadapannya untuk diam "Urus semuanya! Stela akan rawat jalan" Tak bisa membantah, dokter itupun mengangguk dan berpamitan untuk menyiapkan semua yang diperintahkan oleh Andreas.

Andreas berjalan perlahan menuju samping Stela. Tangannya terulur mengelus rambut lembut Stela.

"Mungkin benar apa kata papa. Bayi itu harus segera disingkirkan"

ANDREAS McNEILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang