Setelah

118 5 0
                                    

Serentetan acara sudah dilalui, kini baik Sagara maupun kaluna keduanya harus tinggal bersama-sama disebuah apartemen yang sudah disiapkan untuk keduanya tinggal.

"Gue mau mandi" ucap kaluna malas, sungguh baju yang ia pakai ini benar-benar sangat berat dan membuatnya lelah ditambah heelsnya yang lumayan tinggi membuat sekujur tubuhnya terasa pegal, rasanya ingin sekali ia cepat-cepat tertidur.

"Hmm" jawab Sagara, setelah itu ia menatap layar ponselnya, mencari-cari nama gadis kesayangannya dan mengetik sesuatu didalamnya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sagara meraih kunci mobilnya, ia pergi meninggalkan apartemennya menuju tempat kediaman Azel, tanpa sepengetahuan Kaluna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sagara meraih kunci mobilnya, ia pergi meninggalkan apartemennya menuju tempat kediaman Azel, tanpa sepengetahuan Kaluna.

Sementara itu,

Kaluna masih sibuk merendam seluruh tubuhnya didalam bathup, matanya tertutup menikmati air hangat yang menyelimuti dirinya, rasa lelah menggerogoti dirinya dan makin membuat tubuhnya lemas, semua yang terjadi hari ini bukanlah keinginannya. Menikah dengan Sagara, menyakiti Azel yang jelas-jelas teman yang cukup dekat dengannya dan membuat Erlangga merasa kecewa padanya semuanya itu bukan keinginannya, tapi apa boleh buat haknya untuk memberontak sudah tidak ada lagi, ia lelah dan kali ini biarkan ia beristirahat walau hanya sejenak.

"Bunda, kaluna capek..." Setelah itu ia menenggelamkan seluruh tubuhnya kedalam air berharap setelahnya pikirannya bisa kembali normal.

Sagara memarkirkan mobilnya dan keluar dari dalam mobil dengan cepat, disana seorang gadis tengah berdiri menyambut kedatangan dirinya.

Sagara memeluk gadis itu erat dan membawanya masuk kedalam rumah mengingat hari semakin malam dan udara semakin dingin.

"Bee--" panggil Azel lirih, airmatanya mulai tumpah menatap kearah Saga, sementara Sagara tetap terdiam ia hanya terus memeluk erat tubuh mungil gadisnya dengan penuh rasa sayang.

"Boo, istirahat ya? aku temenin" keduanya melangkah menuju kamar, dengan perlahan saga membaringkan Azel dan ikut berbaring disebelahnya kembali saga merengkuh tubuh mungil itu lembut.

"Bee, kita jadinya gimana? Semua orang sekarang tahunya kamu udah jadi punya kaluna terus aku gimana bee?"

"Boo, kita bahas ini besok ya? Sekarang kamu pasti juga capek kan? Aku lihat dari tadi kamu berdiri terus"

SAGARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang