habis satu hari

100 5 2
                                    

Kaluna meregangkan otot tubuhnya, rasa pegalnya semakin menjadi karena sepanjang malam ia tertidur di sofa, netranya menilisik seluruh ruang apartemennya yang terasa masih sangat sepi menandakan hanya dirinya yang berada disana.

Dengan malas ia menuju toilet dan membersihkan tubuhnya serta merapihkan diri sebelum pada akhirnya memutuskan untuk pergi ke kampus, sebelum pergi tidak lupa ia mengabari lelaki yang kini menyandang status sebagai suaminya itu.

Hancur sudah mood yang dibangun kaluna kini ia benar-benar kesal, masih tidak terbayangkan olehnya bagaimana kehidupan selanjutnya jika harus terus menerus berhadapan dengan seorang Damian Sagara Arjepati yang selalu mengesalkan baginya ingin seka...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hancur sudah mood yang dibangun kaluna kini ia benar-benar kesal, masih tidak terbayangkan olehnya bagaimana kehidupan selanjutnya jika harus terus menerus berhadapan dengan seorang Damian Sagara Arjepati yang selalu mengesalkan baginya ingin sekali rasanya ia benar-benar menceraikannya namun apa daya, jika mampu sudah pasti ia melakukannya saat ini.

"Arghh, awas aja ya lu Sagara!" Ucap Kaluna kesal, kakinya ia hentakan keras menyalurkan rasa kesalnya.

Kaluna melajukan mobil Honda Civic berwarna abu-abunya dengan kecepatan sedang karena jalanan juga cukup padat merayap, hatinya yang semula kesal kini berangsur membaik, setelah 30 menit perjalan akhirnya ia bisa sampai dikampusnya seperti biasa setiap kali turun dari mobilnya sudah dapat dipastikan banyak pasang mata yang menatapnya, tapi begitulah kaluna tatapan itu tak pernah ia hiraukan.

"Luna!" Panggil seseorang dari arah belakang

"Al? Tumben ke kampus?" Alaska lelaki yang kerap disapa Al itu tersenyum canggung.

"Mau bimbingan gue, kan bentar lagi lulus"

"Gila, mahasiswa abadi kaya lu bisa lulus juga hahaha"

"Enak aja mahasiswa abadi, gue nih mahasiswa kesayangan"

"saking kesayangannya, sampai jadi donatur tetap ya hahahaha"

Keduanya terus menerus mengobrol sampai pada akhirnya harus berpisah karena Luna harus memasuki kelasnya.

"Hei bitch.." teriak salah seorang dari kelas itu, Luna hanya memandang malas kearah mereka, mereka kumpulan mahasiswi yang terlihat cukup terkenal  diantara mahasiswi lainnya sehingga kehadiran mereka kerap kali mengundang atensi mahasiswa lainnya.

"Gue denger-denger lu habis nikah kemarin? Beneran?" Ucap Zetta bisa dikatakan ia ketua geng tersebut.

"Penting banget lu tahu urusan gue?" Jawab Luna, jujur saja meladeni orang seperti Zetta adalah hal paling menyebalkan baginya.

"Cih, ternyata ada juga yang mau nikahin orang modelan kaya lu"

Kaluna benar-benar enggan untuk menyahutinya ia tetap berdiam diri sambil memainkan ponselnya.

"Tapi kayanya lu belum tahu satu hal deh Ze, si bitch ini nikahin pacar orang" entah siapa yang mengatakannya karena Luna pun tidak begitu mengenal orang-orang yang ada didekat Zetta, karena baginya itu sama sekali tidak penting .

SAGARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang