20.MON AMOUR

443 38 16
                                    

Holla!! Im Back...

Akhirnya setelah sekian lama,cia bisa up juga...😭😭

Ada yang nungguin gak yaa:(

Bomat lah yang penting cia up 😪.

HAPPY READING<3
***


Jari-jemari lentik itu tidak ada hentinya mengelus lembut tangan besar yang ada dalam genggamannya.

Secara perlahan lea menuntun gavin yang sudah mulai sedikit tenang menuju ke taman belakang sekolah,menjauhkan gavin dari bisingnya keramaian.

Lea mengajak gavin untuk duduk di salah satu bangku yang kosong.

Lea membuang nafas panjang,menatap ngeri banyaknya luka lebam yang ada di wajah gavin.

dengan tampang polosnya ia memegang pelan pipi gavin yang lebam disertai adanya bercak darah.

"Pasti sakit banget!"

"Enggak juga" sahut gavin enteng, membuat lea menatap aneh pada gavin.

Dengan santainya lea menabok keras luka lebam gavin, hingga membuat sang empu meringis kesakitan.

"SAKIT!!" Gavin menatap tajam ke arah lea yang tertawa tanpa dosa.

"Katanya enggak sakit" ujar lea menahan tawa.

Sedangkan gavin?,cowok itu memutar kedua bola matanya malas,percuma di kode kalau gak peka.

"kak gavin jangan kemana-mana,lea tinggal bentar" lea berbalik hendak pergi namun belum sempat melangkah cewek itu Kembali menolehkan kepalanya.

"awas aja kalo pergi,lea lempar ke jurang!" Ancam lea melotot tajam,lalu kembali melanjutkan langkahnya.

Gavin menggelengkan kepalanya pelan, terkekeh geli, masih tidak percaya, dirinya akan jinak pada sosok gadis mungil nan polos itu.

Tak berselang lama,lea Kembali dengan membawa kotak P3K di tangan kirinya.

"Sini biar lea obatin" lea menarik tangan gavin untuk mendekat,namun tanpa di duga,dengan tampang datarnya gavin malah merampas kotak P3K yang ada di tangan kiri lea.

setelahnya cowok itu melempar asal benda kesehatan tersebut hingga isinya keluar berserakah.

Lea membulatkan matanya terkejut.
"IHH KOK DI LEMPAR?"

"Gue gak butuh itu!,gue cuman butuh dipeluk elo!" Tanpa banyak kata gavin langsung menarik tangan lea hingga menyebabkan tubuh cewek itu jatuh menubruk dada gavin.

Setelahnya cowok itu langsung saja menenggelamkan wajahnya di ceruk leher lea,memeluk erat tubuh mungil itu.

Lea semakin mematung menyadari perlakuan gavin padanya.

"Kok manja?" Monolog lea heran.

"Emang manja,lo aja yang gak peka!"

***

Setelah bel pulang sekolah berbunyi lea segera bergegas pergi ke ke kelas gavin dengan di temani ketiga temannya.

Entah kenapa pikirannya kalut hanya dengan memikirkan kondisi gavin.

"Sepi?" Ujar gissele mengamati kelas gavin dari balik kaca jendela.

"Tapi tasnya masih ada di dalam kelas" tambah lea.

GAVINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang