05. Masa Lalu

17 2 0
                                    


kejam.

"Tolong, tolong banget Von. Jangan hancurin tempat tinggalku. Kamu tau ni tempat indah banget" mohon Nadine.

"Bukan urusanku"

"Aku emang orang biasa, manusia biasa. Tapi sekarang ada kamu di badanku, aku ngerasa spesial. Makasih udah bantuin aku walaupun aku gak mau mengakui kalo kamu emang bad person"

"Tapi, aku tau tujuanmu masuk ke badanku karena kamu pengen akhirin ini. Aku tau kamu benci Ayahmu, kayak hal yang aku alamain. Aku bisa ngerasain auramu yang marah tadi pas ketemu sama Hagith. Aku gak tau kenapa kamu benci, itu urusanmu. Tapi, i need your help. Buat jagain tempat tinggalku ini, aku juga gak mau liat temen-temenku sedih" jelas Nadine meneteskan air mata.

"KAMU TAU SENDIRI KAN GIMANA KEKUATANNYA DIA! Alaska aja gak bisa ngalahin, apalagi aku sama kamu!" teriak Yvone kesal, marah, ragu.

"Aku tau... Tapi aku tau orang yang bisa ngalahin mereka. Cal sama kamu, oh— sama Edith juga. Apalagi kamu sama Cal juga kakak-adik, walaupun cuman wadah kekuatannya si Hagith."

"Cal, gak bisa ngontrol kekuatannya." balas Yvone. "Sesuatu yang kuat emang gak bisa di kontrol kan? Makanya kita harus ngelatih Cal biar bisa ngalahin Hagith."

"Gak bisa. Gak ada harapan."

"Terus? Kamu cuman mau numpang di badanku aja tanpa ngapa-ngapain? Apa kamu diem-diem kerja sama bareng Hagith?"

Yvone mendecih, "GAK! GAK SUDI" tolaknya mentah-mentah.

"Aku tau tujuanmu, Von. Kamu pengen hentiin ini kan. Makanya kerja sama bareng aku! Aku juga tau penyebab kenapa kamu benci banget sama bokapmu"

"Apa?"

"Gara-gara adekmu kan? Aku baca artikel sejarah dulu. Emang serem sih, semesta dah pernah hancur"

"See? I told ya! Gak gampang ngalahin tuh orang. Adekku aja sampe gak bisa"

Yvone mengingat berabad lalu yang lalu ketika adik perempuannya mati di tangan Ayahnya.






































"YIRIN!" teriak Yvone sekuat tenaga memberontak agar terlepas dari rantai-rantai yang melekat pada tubuhnya. "Kak! Janji sama aku! KALO AKU MATI TOLONG HENTIIN SEMUA INI. Aku tau kita makhluk terkejam di dunia, tapi kasihan mereka yang gak sekuat kita! Jadi tolong lindungin mereka semua!" titah Yirin bersiap untuk memenggal kepala Hagith.

"TIDAK TUAN!" teriak Vozu menangis melihat Hagith tidak berdaya. Ogaethi memutar kedua bola matanya malas melihat Yirin.

"HAAAA" teriak Yirin. Namun, setetes darah bercucuran, semakin banyak darah bercucuran di tanah. Semua orang terkejut melihat kepala yang jatuh terpenggal. Apalagi, Yvone. Dia membuka mulutnya tidak menyangka melihat Ogaethi menebas kepala adiknya.

"Kerja bagus Ogaethi" puji Hagith memeluknya dan memberikan setetes darah kepada Ogaethi. Yvone menangis keras melihat kematian adiknya di hadapannya persis. Ia yakin, Ogaethi tidak mampu begitu saja menebas kepala Yirin.

Yirin tidak mungkin segampang itu dikalahkan, pasti ada kaitannya dengan Hagith.

Beberapa abad kemudian. Perang sesama iblis terjadi kembali. Yvone yang terkurung di dalam penjara bawah tanah, mendengar banyak prajurit mondar-mandir kesusahan mencari banyak bantuan untuk melawan penghianat.

R-LEUXS: And Lord Of DarknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang