kelima

13.9K 989 16
                                    

Ketika sang pangeran sekolah tiba, gadis-gadis akan berteriak dan mengerumuni sang pangeran hanya ada dalam komik sojou jaman dulu. Karena kenyataannya mereka hanya akan berbisik dan mengambil foto diam-diam. Tapi hal itu cukup untuk membuat Naruto kesal. Tidak ada yg boleh mengambil foto Sasukenya. Titik.
.
.
Naruto memang menyukai pergi ke sekolah tapi tidak dengan sekolah itu sendiri. Melihat gadis-gadis yang dengan gigihnya mencoba mengambil hati sang sahabat adalah salah satu penyebab stres nya, belum lagi bully yang ia hadapi. Sasuke tidak bisa melindunginya setiap saat meskipun ia (Naruto) ingin. Karena ada kalanya ketika Sasuke terlena dalam kehidupan remajanya dan melupakan Naruto.
"Sasuke-kun, ohayô.. " Haruno Sakura, gadis cantik berambut mencolok yang berhasil mangajak Sasuke kencan kemarin, menyapa sang reven denga penuh percaya diri -tapi tak menghiraukan keberadaan Naruto yang jelas berdiri di samping Sasuke.
"Aku duluan." Sang Blonde berniat melangkah duluan menuju kelas mereka, namun lengan Sasuke yang tiba-tiba berglayutan di bahunya membuatnya berhenti. Sasuke menariknya agar ia berdiri di samping sang reven.
"Sama-sama" yang di maksud adalah bergi bersama ke kelas.
Sasuke tidak begitu suka bersosialisasi, ia lebih suka sendiri. Tapi itu akan selalu menjadi pengecualian jika ada Naruto. Pergi ke kelas bersama adalah hal yang wajib mereka lakukan sejak pertama kali menginjak bangku pendidikan. Naruto tau itu, tapi sekarang semuanya terasa berbeda.
.
.
Tangan Sasuke masih di pundaknya, dan Naruto tidak punya pilihan lain selain tetap diam. Dan mereka kembali melanjutkan pembicaraan yang tertunda, seolah ia tak berada di sana.
Naruto dapat merasakan dadanya memanas, begitu pula pelupuk matanya.

Our story *sasunaru yaoi*Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang