ketujuh

12.4K 1K 8
                                    

Naruto terbangun ketika langit bewarna jingga, ia melihatnya melalui tirai UKS yang tertiup angin. Kepalanya terasa ringan dan ia mengantuk.
Naruto merasakan seseorang mengelus kepalaya perlahan, ia menoleh dan mendapati Gaara di samping kiri ranjangnya, tersenyum dengan senyuman yang membuat hatinya ngilu.
"Kau sudah bangun." Tak perlu ada jawaban karena itu sebuah pernyataan. Naruto mencoba bangun dan Gaara membantu dengan tangan-tangannya yang panjang dan kuat.

Naruto duduk di tepi ranjang dengan kaki yang menjuntainke bawah. Ia tidak yakin jika ia berdiri sekarang ia dapat menjaga tubuhnya agar tidak terjatuh. Ia masih pusing, hanya pusing tanpa rasa sakit yang berarti.
Setelah Gaara memberikannya air putih pemuda itu berbalik pergi meninggalkan Naruto sendiri di ruang UKS, memberi waktu untuk merenung.

Gaara itu sepintas seperti Sasuke, pendiam, dingin dan tak tersentuh. Yang membedakannya adalah Sasuke melarang siapapun untuk masuk kedalan zonanya (zona di mana hanya ada Naruto seorang di sana). Sementara Gaara ia mengijinkannya namu tidak ada yang berani untuk masuk ke zonanya. Naruto pernah mencoba untuk masuk. Dan ia tak pernah menyesali keputusannya itu. Ia mendapatkan Gaara.

Gaara kembali tepat sepuluh menit kemudian. Membawa beberapa lembar surat keterangan sakit dan sebuah jaket tebal. Pemuda berambut merah itu menarus selembar kertas di meja penjaga UKS sebelum membantu Naruto turun dari ranjang.
"Untuk apa surat ijin itu Gaara?" Naruto bertanya dengan alis bertautan.
"Kau harus istirahat. " Gaara berujar dengan nada yang tidak boleh di bantah sembari memakaikan jaket ke tubuh Naruto.
.
.
Mungkin satu-satunya yang Naruto sesalai karena berhasil masuk zona sang Sabaku adalah sikap over protektif sang sahabat.

Naruto terkekeh.. Sasuke bahkan tidak datang menolongnya. Tidak menungguinya. Mungkin aku sudah tidak ada di zonamu lagi.

Our story *sasunaru yaoi*Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang