Kedelapan Belas

14.8K 924 100
                                    

Sasuke dapat merasakan logikanya terkubur dalam amarah dan kecemburuan. Menyebalkan.

Di hadapannya Kyuubi dan Naruto tertawa, membicarakan entah apa yang Sasuke tidak-mau- tau. Suara mereka merambat dan bergema di ruangan itu. Membakar amarah Sasuke.

Bel pintu kembali berdering, kali ini dengan jeda yang Sasuke hafal. Buru-buru pemuda reven itu melangkah menuju pintu, membukanya dan mendapati Itachi berdiri disana dengan jas kerjanya.

"Leukositnya naik lagi?" Pria itu berujar dengan nafas yang masih memburu, tergesa-gesa Itachi melonggarkan dasinya yang terasa mencekik.

"Hn, demamnya susah turun dan Naruto mengeluh persendiannya ngilu." Sasuke berbisik tipis. Mereka masih berhadap-hadapan di depan pintu, memelankan suara satu sama lain, memastikan Naruto tidak mendengarnya.

"Aku sudah menelefon Shizune-san, kita bisa kesana sekarang.'' Ujar Uchiha sulung, kakinya kembali melangkah kedalam ruang, dan Sasuke mengikutinya dalam diam.

Ini terjadi lagi, Sasuke mengepalkan tangannya bulan ini leukosit Naruto mengalami kenaikan yang lebih drastis dari sebelumnya. Meningkat seiring waktu berbanding lurus dengan dosis obat yang pemuda pirang itu harus terima.

Sasuke menyadari dalam diam Naruto mengeluhkan pencernaanya yang selalu bermasalah.
Tidurnya tak lernah selelap dulu karena ia akan berkeringat pada malam hari,
Atau terkadang jantungnya yang berdetak menakutkan
"Sasuke, jantungku tidak akan keluar dari dadaku kan?'' Sasuke dapat merasakan mata dan dadanya memanas kala itu.

Uchiha Sasuke menyadari dia bukanlah hamba tuhan yang taat, namun dengan segenap ketulusan yang ia miliki, Sasuke memohon kepadaNya untuk sebuah kesehatan bagi sahabat terkasih.
.
.
Langkah Itachi terhenti ketika kaki pemuda itu menginjak ruang tamu, ia diam membatu di sana, iris hitamnya datar menatap sosok Kyubi.
"Saya tidak menyangka akan bertemu dengan anda di sini Namikaze-san."
ujarnya kaku. Di belakangnya Sasuke mengerjit aneh, tidak terbiasa dengan kakaknya yang kaku.

Iris merah kyubi bergulis menatap Itachi, seringai kembali terpasang pada paras rupawannya.
"Senang bisa bertemu denganmu Uchiha." Ujarnya congkak. Dan Sasuke menggeram tak suka.

"kau tau Kyu-nii, senyummu itu aneh. Orang-orang akan mengira kau menyeringa padahal kau hanya grogi" Naruto berujar dengan mulut penuh kue-kue, menyelutuk seperti peluru yang langsung menancab imajiner di hati Kyubi.

Tbc

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 02, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Our story *sasunaru yaoi*Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang