kedua

16.5K 1K 3
                                    

Malam itu Naruto terbangun karena seseorang mengguncang-guncang tubuhnya. Dan ketika saffiernya terbuka, Sasuke ada di sana. Di atasnya, menatap dengan alis yang tertaut. Ah.. Sasukenya telah kembali.
"Okaeri teme.. " ia dapat mendengar suatanya yang serak karena bangun tidur dan kehausan -serta perut yang lapar tentunya.
Sasuke masih menatapnya dengan alis bertautan, namun kini ia berdiri dengan angkuhnya di tepi ranjang -moodnya buruk. Apakah kencannya tidak berjalan lancar? Naruto ingin tertawa. Tapi ia tau jika ia tertawa ia hanya menertawai dirinya sendiri. Karena kata gagal selalu berarti lebih baik dari tidak sama sekali.
"Kau sudah makan?" Itu bukan pertanyaan Naruto, itu dari Sasuke. Onixs itu menyipit memperhatikan sang blonde di hadapannya.
"Tentu saja belum. Kau bahkan tidak mengganti seragammu."
Dan sebelum Naruto menyadarinya Sasuke menariknya menuju ruang makan. "Aku tidak lapar teme." Mereka tau itu sebuah kebohongan. Naruto hanya merajuk.
.
.
.
Mereka makan dalam keheningan, hal yang terjadi akhir-akhir ini. Naruto ingat dulu mereka makan dalam suara gaduh. Banyak tawa dan makanan yang terbuang percuma -karena di pakai untuk bermain. Tanpa sadar Naruto menggosokkan telunjuknya pada garpu -canggung.

Our story *sasunaru yaoi*Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang