Our story *sasunaru yaoi*

kesebelas

Leukimia kronis, itu yang dokter katakan sebelum Sasuke tidak dapat mendengar penjelasan apapun. Ia dapat merasakan tangan dan pundaknya gemetar. Darah Naruto masih menempel di baju kanan atasnya.

Salahnya.

Salahnya.

Salahnya.

Hanya itu kata-kata yang berputar di kepala Sasuke. Jika ia tidak membentak Naruto, jika dia tidak mengatakan tidak membutuhkan pemuda pirang itu lagi semua ini tidak akan terjadi.
Meskipun Sasuke tau ia hanya frustrasi dan memerlukan sebuah objek untuk di salahkan, di saat yang bersamaan ia menyadari dirinyalah objek yang paling tepat untuk di salahkan.

Leukemia kronis adalah kelainan pada sel darah putih, sama seperti penyakit leukemia lainya. Namun leukemia kronis memiliki penyebaran yang lebih lambat, Dokter akan melihat keadaan kesehatan dengan cermat sehingga perawatan dapat dijalankan saat pasien mulai mengalami gejala. Perawatan ini disebut watchfull waiting (menanti sambil waspada). Ketika akan dilakukan pengobatan untuk leukemia kronis, transplantasi sel induk menjadi pilihan beberapa orang untuk sembuh.
Dan kemoterapi sangat jarang di lakukan.
Itu kata dokter dan beberapa buku yang Sasuke baca.
Ia dapat merasakan hatinya gilu, seolah sebuah tangan menggenggamnya dengan erat. Transplantasi umumnya dapat di lakukan oleh keluarga yang memiliki hubungan darah. Dan Naruto hidup sebatangkara di dunia ini.
.
.
.
Sasuke ingin menangis dan berteriak atas ketidak adilan ini. Apakah ia harus menunggu dan menyaksikan sahabatnya mati perlahan?