Empat puluh

644 59 16
                                    

Hati hati typo ❗

"sayang" panggil bright, kini dirinya berada di ruang tempat win di rawat seperti biasa. dan tentu ia membawa si kembar

"Sayang, liat lah ini anak kita. kau bilang akan memberikan nama Levin Vachirawit jika laki laki dan Vhera Metawin jika perempuan" bright menarik nafas dalam-dalam, dan sedikit menenangkan dirinya agar tidak bersedih

"dan lihat lah sayang, kau mengandung 2 anak kembar. satu perempuan dan satu lagi laki laki, aku menamai mereka seperti keinginan mu" bright tersenyum kecil, vhera dan levin melihat wajah sedih daddy nya

"Wiiin...bangun na~" ujar bright dengan penuh harapan

sekarang sudah menginjak 2 tahun lebih, namun win tetap setia memejamkan matanya

bright berusaha kuat di hadapan anak anaknya, tidak pantas seorang ayah menangis, bukan.

"Win~" bright mengelus lembut tangan win

"papa cepat banyun yaa" ujar levin

"iya, papa kan kuat" sambung vhera

bright tersenyum

......

bright mengelus lembut tangan win, dan ajaib tangan win bergerak. bright merasakan itu pun sangat senang

"win kau sadar" ucap bright senang, wajah yang berseri seri ketika tau sang kekasih telah sadar

"papa udah cadar yaaa" ucap levin

perlahan lahan mata win terbuka, menatap sekitar. dan pandangan win tepat pada si kembar

"ini ada yang kau kandung sayang" ucap bright senang

win tersenyum tipis, lalu ia menatap bright lekat

"sayang" ucap win pelan, sangat pelan

"tunggu yaa, laras sedang memangil dokter" ucap bright, namun win menggeleng

"sayang" ucap win pelan lagi, kali ini win serius

bright menatap wajah win, ia mengelus dan tersenyum " ada apa?"

win meneteskan air mata

"Maaf, bila janjiku yang pernah aku ucapkan tidak ku tepati, maaf juga, bila nanti aku tak di sampingmu lagi. jangan pernah menyalahkan dirimu, jangan pernah ya sayang, jaga diri baik baik" ujar win, dan tak lama mata win perlahan menutup. dengan senyum yang mengembang

yang di harapkan ternyata percuma, alat yang di gunakan untuk mendeteksi detak jantung. kini berbunyi

garis yang biasanya melengkung lengkung, kini mulai lurus

"win" bright panik

semua panik

"DOK DOK" panggil bright keras

Dokter dan suster yang baru datang, langsung mengambil tindakan. menyuruh semua orang keluar, agar tak menganggu konsentrasi saat pemeriksaan

vhera dan levin tiba tiba menangis, mereka seakan tau apa yang terjadi. gun dan namtan langsung memeluk si kembar

"hiiikss wiin~" tangis bright, apa yang bright pikirkan ternyata terjadi. kali ini bright tidak biasa menutup kesedihan nya, dirinya tidak ingin kehilangan win

gulf menepuk pundak bright, mencoba menenangkan sahabat nya itu

"Hiikss nong jangan tinggalkan phi naa~" mohon luke dengan air mata membasahi pipinya

mike melihat itu pun, merasa tak tega. ia langsung memeluk luke yang menangis terisak, badan nya bergetar, dengan tangan menutup wajah

bukan hanya bright tapi yang lain juga bersedih, win adalah orang yang berharga di keluarga besar Vachirawit

You are the last-BW「✓」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang