08. Coronation of the Knights

76 48 20
                                    

**•̩̩͙✩•̩̩͙*˚ [ Happy Reading ] ˚*•̩̩͙✩•̩̩͙*˚*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

**•̩̩͙✩•̩̩͙*˚ [ Happy Reading ] ˚*•̩̩͙✩•̩̩͙*˚*

Hari ini adalah hari yang di tunggu-tunggu oleh 100 ksatria unggulan yang baru lulus. Mereka beramai-ramai sudah memenuhi istana untuk dinobatkan.
Hari penobatan Ksatria Xuineverald. Setelah dua minggu lalu kelulusan akademi Belvídera, kini upacara penobatan dan peresmian status mereka menjadi Ksatria kerajaan akan dilakukan hari ini.

"Menurutmu, dimana Aïres sekarang?" tanya Ryuu yang tengah merapikan rambutnya.

Noam, lawan bicara Ryuu, hanya menggidikkan bahu sebagai jawaban. Ia terlihat tegang sehingga tidak sempat untuk memikirkan hal lain. Ryuu lagi-lagi mengedarkan pandangannya, mencari keberadaan teman yang harusnya sudah ada di depan barisan, mengingat Aïres adalah ketua divisi. Terlebih upacaranya akan segera dimulai beberapa menit lagi. 

"Kalian!" Suara itu sepenuhnya menarik perhatian Ryuu dan Noam. Mereka berdua mendapati laki-laki dengan badan tegap lengkap dengan seragam ksatria yang terlihat khusus untuk ketua divisi dan wajah tegas yang paripurna, tengah berjalan menghampiri mereka. Ia berhenti tepat di depan keduanya kemudian menatapnya secara bergantian. "Dimana ketua divisi kalian?"

"Aïres?" Ryuu melirik Noam yang juga meliriknya dengan wajah tegang. "Tidak tahu, kita juga sedang menunggu."

"Ada apa, Alan?" 

Laki-laki itu, Alan Haverford yang merupakan ketua ksatria pedang secara terang-terangan menampakkan ekspresi tidak senang setelah mendengar cara bicara Ryuu yang terdengar tidak sopan untuk mereka yang tidak saling kenal sebelumnya. Terlebih lagi, Alan merasa jika Ryuu tidak beretika pada dirinya yang memiliki pangkat lebih tinggi dari ksatria memanah itu.

Alan memicingkan matanya tajam. "Dilihat dari cara bicaramu, kau pasti bangsawan rendahan."

Mendengar kalimat tak menyenangkan yang ditujukan pada temannya itu, mendadak membuat Noam naik pitam. Rahangnya mengeras, menahan amarah yang memuncak. Matanya tak luput menatap Alan yang masih berdiri tegak disana dengan tajam, begitu tajam. Ryuu tersentak, belum pernah ia lihat tatapan Noam yang seperti itu.

Ingin sekali Noam membalas kalimat tidak pantas yang di ucapkan Alan. Akan tetapi, belum sempat Noam buka suara, tiba-tiba saja perempuan yang memakai seragam mirip dengan apa yang Alan kenakan sudah berdiri dibelakang laki-laki itu dengan melingkarkan lengannya di leher Alan sembari menekan titik fatalnya.

"Coba katakan sekali lagi?"

Alan terdiam, dengan wajah tenangnya ia berpikir keras bagaimana bisa perempuan yang merupakan ketua ksatria panah itu bisa sampai di posisi seperti ini tanpa ia sadari sedikitpun.

𝐀𝐞̈𝐫𝐨𝐧 & 𝐀𝐢̈𝐫𝐞𝐬Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang