Bagian 20

68.1K 6.5K 125
                                    

Happy Reading

Let's Get It

*****

Terhitung sudah dua minggu sejak ulang tahun Maisha. Hubungan Maisha dan Giandra sedikit menjauh.

Maisha memilih menghindar dari Giandra. Meskipun Giandra berusaha untuk bertemu dengan Maisha. Tapi gadis itu sebisa mungkin untuk tidak bertemu dengan laki-laki itu.

"Happy birthday, sha. Terima kasih udah lahir ke dunia ini. Terima kasih udah hadir kehidup aku."

Maisha jelas tak bisa menahan rasa haru.
Selama ini dia jarang mendengar orang yang bersyukur akan kehadirannya.

Giandra mendekat kearah Maisha. Dia raih tangan gadis itu lalu di genggamnya dengan lembut. Dia masih menatap mata Maisha dengan lembut. Lalu dia memeluk gadis itu. Menyalurkan seluruh perasannya melalui pelukan itu.

Maisha membalas pelukan Giandra. Jika boleh jujur setiap bersama Giandra, Maisha akan merasa aman. Dia merasa punya perisai pelindung jika didekat Giandra. Perasaan yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya bahkan pada Darius.

"I love you, sha."

Maisha membeku mendengar ucapan Giandra. Dia tak menyangka perkataan itu yang keluar dari mulut Giandra.

"Being around you is my favorite thing to do, sha." Ucapnya.

Giandra mencium dahi Maisha lembut lalu melepaskan pelukan mereka sepenuhnya. Dia masih menatap Maisha dengan pandangan mendamba.

"I love you, sha. I'm totally into you."

Maisha terdiam. Perlahan dia melepas genggaman laki-laki itu. Dia menatap Giandra lalu menggeleng pelan.

'Ini salah', batinnya.

Maisha tidak menjawab apapun. Dia menundukkan kepalanya. Sedangkan Giandra tetap menatap gadis itu.

"Gak. Ini gak bisa." Cicitnya.

Giandra mengernyitkan dahinya. Dia masih dian mendengarkan gumaman Maisha.

"Sha..."

"Sorry, gi. Aku gak bisa."

"Gak bisa apanya?"

Maisha terdiam. Dia bingung harus menjawab apa. Maisha belum memahami perasaannya. Yang dia rasakan pada Giandra hanya perasaan nyaman dan tenang jika berada di dekat laki-laki itu.

"Hhmm udah malam, gi. Kamu gak pulang?" Maisha berusaha mengalihkan pembicaraan mereka.

Giandra yang paham hanya mengangguk. Lalu mulai melangkah keluar dari tempat Maisha. Dia menoleh sebentar kearah Maisha, dan gadis itu hanya menatapnya.

Maisha langsung menjatuhkan tubuhnya ke tempat tidurnya. Dia menghela nafasnya panjang.

Bukan bermaksud jahat pada Giandra. Tapi dia masih terasa gamang dengan perasaannya pada Giandra. Siapa yang tidak akan merasa tersanjung jika diperlakukan manis oleh laki-laki.

Maisha hanya takut. Dia takut kejadian ketika dengan Darius terulang lagi. Dulu juga Darius memperlakukannya semanis itu sampai akhirnya laki-laki itu yang meninggalkannya sendirian.

Dia hanya takut. Jika kejadian itu terulang lagi. Dia tak bisa membayangkan seberapa hancur lagi dia. Dan tentu dia akan sendirian lagi.

Dan sampai hari ini, Maisha masih berusaha menghindari Giandra. Pesan laki-laki itu sering dia abaikan.

Shadow [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang