"Mau es krim dong" Pinta Fanya menunjuk gerobak es krim yang sangat ramai anak-anak.
"Emang bawa uang?" Tanya Gian tak mau Fanya pakai uang nya.
Fanya mengedipkan matanya dua kali dengan wajah memelas berharap Gian memberikan uang untuk dirinya.
"Yaudah nih" Gian memberi selembar uang sepuluh ribu pada sang adik.
"Yeay makasih" Seru Fanya berlari kearah penjual es krim.
"Itu siapa?" Gumam Gian melihat seorang Pria yang tampak mencurigakan di salah satu kursi taman.
"Eh kok" Gian berlari mengejar pria itu.
Pria itu berlari membawa seorang anak laki-laki yang dia buat pingsan terlebih dahulu.
"EH CULIK" Teriak Gian membuat dirinya menjadi pusat perhatian.
"BU, CULIK ITU" Teriak Gian lagi menunjuk pria dengan pakaian serba hitam.
"WOY BERHENTI WOY"
"CULIK" Ramai suara orang dari setiap sudut taman.
Kini penculik itu sudah terkepung di setiap sisi taman.
******
"Ada apa pak?" Tanya Mahen pada Seorang bapak yang berlari kearah keramaian.
"Ada culik" Ucap bapak itu.
"Saya telat" Batin Mahen.
Mahen mencoba menerobos kerumunan itu agar bisa melihat wajah penculik nya.
"Anak saya" Tangis seorang wanita paruh baya.
Mahen melirik kearah sumber suara, tidak sengaja matanya melihat orang yang sangat familiar.
"Gian?" Gumam nya.
Mahen memperhatikan gerak gerik Gian dengan jarak yang tidak terlalu jauh, seorang gadis mendekati Gian dengan es krim di tangan nya.
"Fanya sudah besar" Gumam nya lagi tersenyum tipis menatap Fanya dan Gian.
Tidak lama mereka berdua pergi menjauhi kerumunan, Mahen masih tersenyum memperhatikan nya.
BUGH
BUGH
BUGH
Pukulan demi pukulan dilayangkan penduduk setempat pada sang penculik, Mahen yang melihat itu tidak tahan, dia menarik baju salah satu orang yang memukuli.
"BERHENTI" Teriak Mahen tegas menghentikan semua bapak-bapak itu.
"Kalian tidak boleh main hakim sendiri, saya akan bawa dia ke kantor polisi sekarang" Ucap Mahen melirik penculik nya.
"Ayo" Mahen menarik kerah baju penculik itu, sang penculik hanya menunduk entah malu atau takut.
******
Fanya menganggukkan kepala menikmati es krim coklat di tangan nya "Enak" Serunya.
"Tadi penculik nya di gebukin warga ya?" Tanya Gian melirik Fanya.
"Iya, tapi ada yang teriak nyuruh berhenti, katanya dia yang bawa tu orang ke kantor polisi"
"Kakak juga denger, tapi suaranya cuma bayang-bayang, gak terlalu jelas"
"Habis" Ucap Fanya melahap cone es krim nya.
"Dek, nasib anak-anak lain yang udah dia culik gimana ya"
"Harusnya tadi nanya langsung sama penculik nya"
"Iya, kamu sih buru-buru pergi aja"
"Loh, kok aku?" Kesal Fanya melirik kaget kearah Gian.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Psychopath [BXB]
Teen FictionPerasaan yang sudah diusahakan untuk pergi, dan hampir saja sepenuhnya pergi itu secara tiba-tiba kembali. Datang tanpa permisi. Hanya karena satu pertemuan bisa membuat ingatan lampau yang sudah memudar itu kembali pekat. Perasaan yang seharusnya t...