Cahaya matahari pagi dihari minggu ini menyoroti kakak beradik yang tengah pemanasan untuk joging.
"Kita akan kemana?" Tanya Mahen.
"Kemana pun boleh"
Mahen dan Nishad berlari beriringan, melewati jalanan yang banyak sepeda, di taman ini ada banyak orang yang berolahraga, mulai dari joging, senam, bersepeda dan lainnya.
"Loh? Itu kan..." Nishad diam menunjuk dua sejoli yang tengah duduk di pinggir danau.
"Gian?" Lanjut Nishad.
"Ersya?" Batin Mahen.
"Iya kan?" Tanya Nishad.
"Iya"
Mahen melanjutkan lari nya tanpa menghiraukan Gian, sebenarnya dia tidak rela melihat itu.
"MAHEN" Teriak Ersya, namun Mahen memasang kembali earphones nya agar dia tidak harus menoleh.
"Hen, itu tadi kamu dipanggil"
"Tau, males aja"
"You're jealous?"
"Maybe"
Nishad merangkul pundak Mahen memberi sedikit kekuatan untuk adiknya.
"It's okay, just let it be" Ucap Nishad menenangkan.
"I will try"
"Memang sudah seharusnya begitu"
"I know"
******
Gian dan semua keluarga Altezza tengah berkumpul di ruang tengah, membicarakan sesuatu yang sebenarnya tidak penting.
Gian terus menerus menghela nafas, Gavin yang menyadari itu pun menoleh "kenapa?" Bisik Gavin.
"Gian sebenernya mau jujur" Ucap Gian menghentikan tawa semua orang.
"Kenapa?" Tanya Draka.
Nova melirik Gian seakan tahu apa yang Gian maksud jujur dari kalimatnya, Nova memberi kode seakan dia melarang Gian untuk mengatakan itu. Gian menggeleng, dia sudah membulatkan niat nya untuk mengatakan semua.
"Sebenarnya Gian..." Gian menggantung ucapan nya, semua orang menyerengitkan kening, menunggu Gian melanjutkan ucapan nya.
"Homoseksual" Lirih Gian menunduk.
Kata itu berhasil membuat semua mata disini membulatkan sempurna, kecuali Nova. Gadis itu menunduk menutup wajah nya dengan kedua telapak tangan.
Draka menepuk pundak Gian dengan lembut, dia tersenyum tenang seakan mengatakan tidak apa-apa.
Melihat Draka seperti itu membuat Gavin menghembuskan nafas kasar.
"Lalu, kenapa kamu menerima perjodohan itu?" Tanya Draka dengan nada rendah.
"Gian berfikir, dengan Gian menikahi Ersya Gian akan lupa dan Gian bisa normal lagi"
"Kamu tidak mencintai Ersya?"
"Sebenarnya tidak"
"Cari seseorang yang benar-benar kamu cintai jika memang seseorang itu mencintaimu, jangan mencari seseorang yang tidak kamu cintai untuk melupakan seseorang yang kamu cintai, paham gak?"
Gian mengangguk.
"Kalo misalkan kamu menerima Ersya dengan alasan agar kamu melupakan seseorang sebelumnya, lebih baik tidak usah. Itu hanya akan membuat Ersya terluka"
"Lalu apa yang harus Gian lakukan?"
"Siapa laki-laki yang kamu cintai?" Tanya Gavin.
Gian menunduk amat dalam, dia sebenarnya mau saja mengucapkan nama Mahen sekarang, tapi apakah tidak akan menjadi masalah untuk Mahen?
KAMU SEDANG MEMBACA
My Psychopath [BXB]
Novela JuvenilPerasaan yang sudah diusahakan untuk pergi, dan hampir saja sepenuhnya pergi itu secara tiba-tiba kembali. Datang tanpa permisi. Hanya karena satu pertemuan bisa membuat ingatan lampau yang sudah memudar itu kembali pekat. Perasaan yang seharusnya t...