Gian berlari dari lantai atas kebawah tanpa melirik sedikitpun kearah meja makan dimana keluarga nya tengah sarapan.
"Gak sarapan dulu?" Tanya Zaira sedikit berteriak.
"Nanti sarapan di kantor"
Ceklek
"MAHEN" Seru Gian melihat Mahen yang tengah berdiri di dekat mobil, bersedekap dan menyilang kaki nya.
"Good morning" Ucap Mahen mengusap lembut poni rambut Gian.
"Udah sarapan?" Tanya nya.
"Belum" Gian menggeleng.
"Ayo masuk" Mahen berlari hendak membukakan pintu mobilnya untuk Gian.
"Silahkan masuk tuan muda" Mahen membukakan pintu mobil mempersilahkan Gian masuk.
Sepanjang jalan, Gian terus fokus pada ponsel nya, Mahen diam-diam mengambil kesempatan untuk melirik Gian.
"Kaya nya itu hp lebih menarik dari pada saya"
Gian menoleh mengerutkan kening nya bingung "kenapa sayang? Hm?" Bujuk Gian mengelus lembut lengan Mahen.
"Emang boleh ya selucu itu?"
"Boleh, cuma buat Mahen seorang"
Mahen tersenyum melirik Gian yang masih mendekatkan kepala nya.
"Mahen"
"Hm?"
"Kita jadi kan liat syuting film pembunuhan?"
"Syuting film pembunuhan?" Tanya Mahen bingung.
"Iya, yang kamu bilang semalem"
"Yang saya maksud itu bukan film"
"Terus? Asli?"
"Iya, asli. Masih mau liat?"
"Pasti lebih serem dari yang di film, kan?"
Mahen diam, hanya tersenyum tenang menanggapi nya.
"Saya punya pertanyaan random di kepala saya"
"Apa?"
"Jika saya bagian dari para pembunuh itu, apa kamu masih mencintai saya?"
"Tergantung, jika kamu pembunuh...Apa kamu akan membunuh saya juga?"
"Tidak, karena sekejam-kejam nya psikopat, dia tidak akan membunuh orang yang dia cinta"
"Dari mana kamu tau kalimat itu?"
"Aku pernah lihat dari film"
******
TING
Gian dan Mahen yang tengah bercanda didalam lift harus menghentikan candaan mereka karena pintu lift terbuka, ada seseorang yang ikut masuk bersama mereka.
Didalam lift sangat tenang, tidak ada suara apapun, Gian dan Mahen mengobrol lewat chat di whatsapp padahal mereka berdekatan.
TING
Seorang gadis dengan map biru ditangan nya ikut masuk kedalam lift, lift kembali tenang.
TING
Sekali lagi lift terbuka, lift sudah sampai di lantai 4, dimana Gian dan Mahen bekerja bersama.
Mereka berdua keluar dari lift dengan tenang dan tidak memperlihatkan sesuatu yang berbeda dari mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Psychopath [BXB]
Teen FictionPerasaan yang sudah diusahakan untuk pergi, dan hampir saja sepenuhnya pergi itu secara tiba-tiba kembali. Datang tanpa permisi. Hanya karena satu pertemuan bisa membuat ingatan lampau yang sudah memudar itu kembali pekat. Perasaan yang seharusnya t...