21/07/2022
Tok tok tok tok
Suara ketukan itu semakin keras tetapi Mahen belum juga membiarkan Gian bangun.
"Biarkan saja" Ucap Mahen fokus menatap celana Gian yang mulai mengembang.
Kala Mahen siap membuka resleting celana Gian "GIAN" Teriak seseorang yang menghentikan kegiatan nya.
Gian yang sedari dari tadi memejamkan mata nya itu segera membuka mata dan menendang dada Mahen agar menjauh dari kaki nya.
Mahen menatap Gian yang tengah berusaha memasang lagi kancing baju nya.
Ceklek
"Apa?" Tanya Gian di ambang pintu menatap Nova yang tiba-tiba mengedipkan mata nya dua kali, gadis itu tampak terkejut melihat Gian.
"Makan siang" Nova menunjuk ke lantai bawah, namun mata nya terus melihat kearah leher Gian.
"Kenapa sih?!"
Nova dengan tampang polos nya menunjuk kearah leher Gian.
Gian meraba lehernya sebelum seperkian detik dia teringat apa yang baru saja Mahen lakukan.
Gain membulatkan mata nya, membanting pintu dan berlari ke cermin melihat bayangan dirinya saat ini.
"MAHEN" Teriak Gian penuh emosi.
Mahen berdehem di atas ranjang dengan tangan terlentang dan mata terpejam.
Gian mendekati ranjang, menepuk pipi Mahen cukup keras "shh, kenapa?"
"Lihat ini" Gian menunjuk lehernya yang terdapat beberapa bercak merah.
Mahen tersenyum menahan tawa nya, jika dia tertawa dia akan habis di pukuli oleh Gian.
"IHH MALAH SENYUM-SENYUM"
"Itu mempercantik leher kamu"
"Saya gamau keluar"
"Why?"
"MALU, NANTI DI EJEKIN SAMA NOVA" Rengek Gian.
"Saya akan sobek mulutnya kalo dia berani ejekin kamu" Tegas Mahen dengan posisi nya sudah kembali duduk.
"Kalo papah yang ngejekin?"
"Saya tidak apa-apakan Gian kok om, saya akan menjawab seperti itu"
"Tidak kamu sobek mulut nya?"
"Nanti saya tidak di beri kepercayaan untuk menjaga kamu lagi"
"WOY MAKAN SIANG DULU, DI LANJUTIN NYA NANTI AJA"
Ceklek
"Lanjutin apa?" Tanya Mahen dengan nada datar.
"Ng-nggak kok...Gian nya mana?"
"Gak mau keluar"
Nova terkekeh pelan "Nova lo jangan ejekin gue nanti mulut lo di sobek sama Mahen" Teriak Gian dari dalam kamar.
"Makan siang dulu" Ajak Nova sedikit canggung dan takut. Dia sebenarnya takut setiap melihat Mahen menatap dengan tatapan seperti itu.
Makan siang nya aku skip.
Ceklek
Mahen tersenyum melihat Gian yang duduk diam di tengah ranjang dengan tatapan terfokus ke layar televisi.
"Serius banget nonton nya" Ucap nya kala dia duduk di pinggir ranjang dengan nampan di tangannya.
"Biasa aja kok"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Psychopath [BXB]
Teen FictionPerasaan yang sudah diusahakan untuk pergi, dan hampir saja sepenuhnya pergi itu secara tiba-tiba kembali. Datang tanpa permisi. Hanya karena satu pertemuan bisa membuat ingatan lampau yang sudah memudar itu kembali pekat. Perasaan yang seharusnya t...