Nginap

1.1K 101 1
                                    

Haruto dan Jeongwoo masuk kedalam rumah Haruto yang tak kalah mewah dengan rumah nya Jaehyuk, cuman bedanya dia gak punya Maid. Hanya ada 2 orang satpam yang berjaga didepan, dan 1 orang tukang pemotong rumput----itu pun tidak setiap hari kerja nya, dia datang kalo Haruto yang minta.

Alasan kenapa dia gak punya Maid, itu karna dulu nya ada kejadian laptop dan hp nya di curi oleh pembantu nya. Sejak kejadian itu Haruto tidak mau lagi ada pembantu yang kerja dirumah nya.

"Duduk sini, jangan kabur. Gue mau ke dapur dulu bentar." ucap Haruto pada Jeongwoo, Jeongwoo hanya ber 'hmm..' panjang sebagai jawaban.

Jeongwoo duduk di sofa ruang tamu dirumah Haruto, dia melihat-lihat isi rumah cowok yang baru saja dikenal nya tadi saat di mobil.

Tidak lama Haruto datang, dengan tangan yang penuh dengan camilan dan minuman.

Jeongwoo sempet melirik sinis kearah Haruto, tapi langsung buang muka saat Haruto malah tersenyum kearah nya.

"Nih, ayo kita kerjain tugas.." seru Haruto sambil menaruh semua yang ada ditangan nya keatas meja,

"Cepetan, gue gak mau lama-lama. Mana buku nya! Kertas coret-coret, pensil, penghapus, rautan, sama buku rumus, Lo punya gak?" Haruto mengangguk lalu dia mengambil semua yang tadi Jeongwoo sebutin.

"Nih," Jeongwoo mulai membuka buku paket Kimia milik Haruto,

"Bersih banget buku paket Lo, kagak pernah Lo sentuh nih pasti." gumam Jeongwoo yang mata nya masih fokus pada buku paket.

"Gue gak suka Kimia." sahut Haruto to the point, Jeongwoo melirik kearah cowok disebelah nya.

"Apa?" tanya Haruto bingung karna dia merasa ditatap oleh Jeongwoo,

"Gak, pantesan lu nya kek gini." balas Jeongwoo dan kembali fokus pada buku Kimia di depan nya.

"Sini gue ajarin, cepetan abis ini gue mau pulang!" Jeongwoo menarik tangan Haruto agar lebih dekat dengan nya.

Saat Jeongwoo mulai menjelaskan bagaimana cara mengerjakan soalnya satu per satu, Haruto malah sibuk memperhatikan Jeongwoo yang sedang mengajar nya.

'demi apa nih cowok boleh juga, udah manis, pinter, dan..keliatan nya dia orang nya baik.' batin Haruto kagum

"Woi..lu ngapa sih, merinding gue liat nya! Lu jan macem-macem ya!" Jeongwoo menunjuk Haruto dengan pensil yang dipegang nya.

"Nggak kok, sans ngapa, dari tadi nge-gas Mulu perasaan." Haruto lama-lama juga kesel dia, salah dikit langsung di bentak, baru ngeliatin langsung di ancam. Ada-ada aja emang si Jeongwoo ini.

Jeongwoo membuang napasnya berat, "gue curiga, jangan-jangan lu homo juga sama kayak JaeSahi!?" ucap Jeongwoo yang suara nya mulai memelan, dan kembali fokus pada tugas Kimia nya Haruto.

"Kalo iya kenapa----"

"Hah?!! Lu?" kaget Jeongwoo speechless, Haruto merotasikan mata nya malas.

"Gue belom selese ngomong! Maen putus aja lu si onta!" Haruto menoyor kepala Jeongwoo

"Lah tadi lu bilang---"

"Diem cecurut, makanya dengerin gue sampe selese dulu. Baru Lo boleh nyaut!" Haruto menatap kesal pada Jeongwoo, "kalo iya kenapa? Kalo nggak kenapa?" tanya Haruto mengulang,

"Ya..kalo nggak, ya syukur. Tapi kalo iya---eum..gue mending cabut aja sekarang, mo pulang. Takut gue ma orang homo." jawab Jeongwoo jujur dan itu malah membuat Haruto tertawa,

"Haha..nggak kok, gue bukan Jaehyuk." 'emang bukan, gue kan Haruto😏.' lanjut Haruto dalam hati

"Lagian kalo lu mo pulang sekarang, gak bisa, soalnya di luar hujan deres." lanjut Haruto, Jeongwoo yang denger itu tambah kaget, dan dia baru aja denger suara gemuruh hujan dari luar.

The Only One Perfect [Hajeongwoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang