Hyunsuk?

220 16 2
                                    

Setelah di rasa sudah lebih baik, Jeongwoo akhirnya di perbolehkan pulang. Diri nya nampak sangat senang, dia mungkin bosan berlama-lama di rumah sakit.

"Jalan nya pelan-pelan aja dek, kamu baru keluar lho.." tegur Jihoon

"Ini Haruto yang jemput?!" pekik Jeongwoo tidak sabar

"Iya.." jawab Jihoon

"Yeayy~" Jeongwoo dan Jihoon berjalan ke arah mobil Jihoon, yang di dalam nya sudah siap Haruto.

Haruto keluar dari mobil, untuk membantu menaruh barang-barang di bagasi mobil.

"Haru..!" Jeongwoo berlari kecil dan langsung menghambur ke pelukan Haruto, Haruto menerima pelukan Jeongwoo, dia memeluk erat pria manis yang saat ini sudah menjadi kekasih nya.

"Gimana rasa nya hari ini?" tanya Haruto

"Seneng dong.. udah boleh pulang.." jawab Jeongwoo

Jihoon yang melihat adek nya yang lagi membucin, akhirnya dia memasukkan barang-barang di tangan nya itu ke bagasi mobil sendiri.

"Udah, kangen-kangenan nya? Cepat masuk mobil, Jeongwoo depan, Lo belakang ya." kata Jihoon mengambil alih kursi supir

"Yuk pulang, sini biar aku bukain pintu buat kamu." Haruto membukakan pintu mobil bagian samping supir, dan mempersilahkan Jeongwoo untuk masuk.

"Eum.. aku----"

"Jewu, masuk." Jihoon menyela ucapan Jeongwoo, dia tau apa yang akan adek nya katakan.

"Iya.." Jeongwoo masuk dengan wajah masam, Haruto hanya terkekeh gemas, dia menutup pintu mobil nya, lalu dia masuk ke bagian tengah.

"Ini udah siang, mau cari makan siang dulu?" tanya Jihoon

"Mau! Jewu pengen makan banyak..!" seru Jeongwoo excited

"Oke, kita cari tempat makan yang enak!" Jeongwoo bertepuk tangan

"Abang, kak Uncuk mana? Kok gak ikut jemput Jewu?" tanya Jeongwoo

"Hyunsuk lagi ada urusan, keluarga dia lagi ada masalah, biasalah." kata Jihoon

"Ibu nya kak Uncuk datang buat jemput kak Uncuk lagi?" tanya Jeongwoo

"He'em, dan seperti biasa, Hyunsuk gak mau. Abang juga gak suka sama ibu nya Hyunsuk, dia mau bawa Hyunsuk demi kepentingan bisnis nya." kata Jihoon

"Lah, Hyunsuk anak broken home? Kirain Cemara." timpal Haruto

Jihoon melihat Haruto dari kaca tengah, "hm, dari dulu ayah nya yang besarin dia sendiri. Ayah nya kasih semua perhatian nya buat Hyunsuk, maka nya gua susah banget nembak Hyunsuk waktu itu, karna dia udah ngerasa cukup sama kasih sayang yang ayah nya kasih." jelas Jihoon

"Ohh gituu.." Haruto ngangguk- ngangguk, dia melihat pada Jeongwoo yang sedang asik beradu mulut dengan Jihoon, dia tiba-tiba merasa takut, jika dia melamar Jeongwoo, apa Jeongwoo tetap akan menerima nya? Karna Jeongwoo sudah dalam keadaan sehat, dan mood baik. Haruto masih kurang yakin dengan apa yang Jeongwoo ingin kan selama dia sakit, karna terkadang Jeongwoo suka ngelantur gak jelas, jadi kemungkinan Jeongwoo gak sadar sama apa yang dia ucapkan.

"Haru, ayo turun. Udah sampai," kata Jeongwoo yang membuyarkan lamunan Haruto

"Udah sampai? Iya iya," Haruto keluar dari mobil, dia menggandeng tangan Jeongwoo dan mereka masuk ke dalam sebuah restoran.

.

"Pesen aja, gua yang bayar." Jihoon memberikan buku menu pada Haruto

"Bener nih? Wah..asik, makan gratis." Haruto membuka buku menu nya, lalu memesan apa yang dia mau.

The Only One Perfect [Hajeongwoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang