Chapter 14

266 16 2
                                    

Hay guys kangen ga nih sama tokoh-tokoh setan yang ada di kuburan tua. Nah baca aja nih bakal disediain lagi tentang kelucuan mereka di kuburan. Oia kalau disini banyak percakapannya maaf banget ya soalnya lucunya memang disitu. Terus maaf juga ya kalau bahasanya ga formal dan kurang sopan kalau formal ntar ga lucu wkwk.
Baca terus ya gays nanti bakal diceritain rahasia apa yang ada di kuburan tua yang Chici dan Hiroku ga tau. Thanks jangan lupa comment dan Votednya.

"HAYYY...", kata Ponybersemangat.

"ahh.." sentakku karena kaget, kakiku tergelincir dan jatuh dari batu, namun tertangkap oleh Hiroku.

"wow apa ini? Bidadari jatuh", kata Hiroku sedikit terkekeh.

"hah Hiroku, kau ini bicara apa?", kataku sambil mencoba turun dari pangkuan Hroku.

"ya benar, bidadari jatuh dari atas batu, hihihi", ejek Kunti.

"setidaknya dia cantik", ejek balik Bocil.

"hah what ever", acuh Kunti.

"kamu bisa bahasa inggris?", tanyaku heran.

"aku ini hantu bule okee", puji Kunti.

"aku juga suka bolu", polos Pony.

"bule! pe-a..", teriak Kunti emosi.

"terserah...", acuh Hiroku.

"kenapa gelap-gelap keluar? Ada masalah?", tanya Pony.

"iya.. hm aku tidak menemukan lowongan kerja", jelasku.

"itu sih mudah saja...", kata Pony bersemangat.

"jangan gunakan mantra apapun itu, aku tak mau dengar. Mengerti!" , sergah Hiroku.

"maaf", kata Pony.

"serahkan saja padaku, aku akan terbang dan mencarikan lowongan kerja untuk mu bagaimana?", usul Kunti.

"kau mau?", tanyaku bersemangat.

"tapi tidak gratis", kata Kunti.

"hah?"

"satu ciuman saja untuk Hiroku", pinta Kunti.

"aku? Hah itu takkan terjadi", cetus Hiroku.

"setuju", sergahku dengan senyuman jahat.

"apa?", teriak Hiroku.

"yang penting tidak berurusan dengan ku, tidak masalah", jelasku sambil terkekeh.

"itu baru namanya JAHAT", serempak Pony dan Bocil sambil tertawa.

Setelah perjanjian itu, akhirnya aku masuk ke rumah. Kunti juga sangat bersemangat, lalu pergi mencari lowongan kerja dengan cara terbang. Pony dan Bocil tak masuk ke rumah (kuburan) mereka masing-masing, karena malam adalah dunia mereka maka mereka pergi main dengan para hantu lainnya. Awalnya aku ingin ikut main dengan mereka, tapi Hiroku melarangku alasannya sih takut ketahuan oleh Hiromi, tapi... menurutku dia itu takut Kunti minta ciuman darinya lebih awal hehe.

Kunti sudah terbang mengelilingi perumahan, dan komplek tapi tidak ketemu juga. Akhirnya Kunti memutuskan untuk berhenti sejenak di atas pohon Mangga.

TING..TING..TING

"Suara apaan tuh?", kata kunti sambil melihat ke bawah pohon. Rupanya ada tukang baso, "wah lumayan nih! Eh tapi kok jam segini masih ada tukang baso yang keliling ya?", lanjutnya. Tanpa menunggu lagi, sang kuntipun langsung mendekat dan mengeluarkan Drama Horornya.

"bang, jual baso bang?" kata kunti dengan nada lemah lembut ayu.

"yaiyalah masa jualan batagor, ngalindur lain maneh teh neng?" bentak tukang baso tanpa menengok ke belakang.

The Love I Lost SpiritTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang