Chapter 65 - The Sink In Sean's Life

3K 198 41
                                    

Pentung lagi karena ini salah satu bagian inti ⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️

This is sensitive part too, pls read with your own consent.

Yok kuat yok.

———

"Udah kan? Denger barusan?". Ucap Sean sembari menatap Ales yang masih berbaring miring menatapinya.

Ales tersenyum simpul. "Kalo gini berarti bisa disimpulin kamu pilih saya dong?".

Sean memutar bola matanya. "Menurutmu aja gimana, Les".

Ales terkekeh, kemudian merapikan rambut Sean yang kusut akibat perbuatannya tadi. "Siapa suruh tiba-tiba mau liburan bareng".

"Aku gak tega nolaknya, dia yang mau siapin suprise buat ulangtahunku". Balas Sean.

Ales menatap bagaimana mata cantik itu kelihatan lelah. "Celebrate it with me instead? Ulang tahunmu".

"Kayak tau aja ulangtahunku kapan". Sahut Sean.

"Tau lah, kan sedunia rayain". Balas Ales disertai senyuman.

Sean memukul dada terbuka Ales. "Itu kata-kata aku tau".

Ales terkekeh gemas, amarahnya luntur begitu saja setelah mendengar sang gadis membatalkan rencananya.

"Kak! Gue berangkat ya!". Satu suara mengagetkan Ales dan Sean, sumbernya tepat berasal dari luar kamar, itu pasti Gio.

Sean otomatis menyembunyikan dirinya didalam selimut kasur Ales. Rona merah menjalar di pipinya, bisa-bisanya mereka bercinta disini, dirumah Ales, dengan seisi rumah yang tidak kosong.

Ales sontak beranjak dari kasur, berpakaian dan membuka pintu untuk menemui Gio. "Udah mau berangkat ke Bali?".

Gio menunjukkan senyum penuh arti. "Keringetan amat? Ac lo mati?".

Bocah itu tertawa lepas, membuat Ales salah tingkah. "Serius, lo berangkat sekarang?".

"Iya serius, mau jalan-jalan dulu sebelum event-Nya. Lo jadi nonton kan?". Tanya Gio balik.

Ales mengangguk. "Jadi, tapi nyusul ya. Lusa pas event gue kesana. Capek baru landing".

"Yaiyalah capek". Sahut Gio, serta merta memainkan alisnya.

Ales tidak yakin, apakah wajahnya sekarang memerah atau tidak. Tapi, mungkin saja iya, melihat reaksi Gio yang tertawa terbahak-bahak.

"Udah ah, gue berangkat ya. Lo lanjutin aja, Papa sama Mama gak dirumah kok. Baru balik besok". Pesan Gio sebelum memeluk Ales dan beranjak pergi.

Sang kakak hanya geleng-geleng kepala menyaksikan adiknya, yang tengah membopong tas punggung menuruni anak tangga. Segera setelah Gio pergi, Ales kembali masuk kedalam kamar.

"Gak usah ngumpet, gak ada yang liat". Ucap Ales, kembali bergabung dengan Sean diatas kasur.

Sean menyembulkan kepalanya. "Gio udah pergi?".

"Udah". Jawab Ales acuh.

Sean pada akhirnya kembali bergelung pada lengan Ales. "Emang dia mau kemana?".

"Bali, ada event racing lagi. Acaranya sih sebenernya lusa. Tapi, anak itu mau jalan-jalan dulu katanya, jadilah berangkat sekarang". Jelas Ales.

Sean melihat Ales menepuk jidatnya, gestur yang sama dengan yang Gio lakukan sebelumnya. Mereka memang kakak-adik. "Wah, saya lupa kasih liat tuxedo yang saya beliin buat dia, lusa deh saya bawain".

ARRIVAL DATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang