𝐁𝐀𝐆𝐈𝐀𝐍 𝟏𝟎

22 4 0
                                    

VOTE DULU. AKU MAKSA!
Jangan malu buat nulis komentar juga, ya.
Terima kasih

Selamat Membaca












GAK JADI BYE-BYE, KARENA APA???
YUPS, AKU UP DOUBLE KARENA KEMAREN AKU GAK SEMPET UP HUHU. SORRY YEOROBUN ㅠ

UDAH, DEH. SOK BACA ATUH








🌙🌙🌙

Hari Minggu ini akan aku mulai dengan berolahraga. Aku sudah siap dengan legging dan baju polos berwarna hitam. Terakhir, aku memakai jaket untuk menutupi badanku. Sebelum keluar aku mengambil tas selempang dan botol air yang sudah aku siapkan tadi.

Aku kembali mengecek barang-barang, takut jika ada yang ketinggalan. Karena tidak ada yang kurang, aku lantas memakai sepatu dan keluar dari apartment.

KLIK

Saat aku berbalik badan, aku dikejutkan dengan kehadiran Alfa. "Astaga!" seruku kaget. "Kamu ngapain, sih?"

Laki-laki itu bersandar di pintu sambil meneliti penampilanku dari atas hingga bawah.

"Gak usah lihat-lihat," peringatku padanya.

Dia menatapku, "Mau olahraga?"

"Bukan urusanmu."

Aku lantas melangkahkan kakiku dan menghiraukan panggilannya.

"LUNA, TUNGGU!"

"BERISIK!" balasku berteriak.

Alfa suka sekali berteriak di lorong. Beruntungnya apartment di sini kedap suara, sehingga orang-orang tidak mendengar jika ada suara bising atau teriakan dari luar.

"Ngeselin," gumamku kesal seraya menghentakkan kaki ke lantai agak keras. Aku menekan tombol lift dan masuk ke dalam begitu pintu telah terbuka.

Lantai dua puluh adalah tujuanku saat ini. Setelah menekan angka dua puluh, aku lantas bersandar di bagian belakang lift. Tepat saat pintu lift akan tertutup, ada sebuah tangan yang mendadak masuk melalui celah tersebut.

Aku mengernyit sekilas dan bergeser ke samping agar orang tersebut bisa masuk. Betapa terkejutnya aku saat mengetahui bahwa tangan tadi adalah milik Alfa. Sontak saja aku mendongak dan menyandarkan kepalaku ke dinding.

"Astaga, kenapa dia lagi," lirihku.

"Luna," panggilnya dengan terengah-engah.

"Diem," ucapku tanpa melihat ke arahnya. Meskipun begitu, aku tau dia masuk ke lift dan berdiri persis di sebelahku.

"Jangan deket-deket."

"Oke, maaf."

"Hm."

Alfa menjauh satu langkah dariku. Saat aku meliriknya, ternyata dia juga melirikku. "Apa?" tanyaku sengit.

"Kamu lagi itu, ya?"

"Itu?"

Dia mengangguk pelan, "Kedatangan tamu?"

"Gak ada tamu," jawabku jujur sambil membuang muka.

Tunggu-tunggu, sepertinya aku tau 'tamu' yang dimaksud olehnya adalah hal lain. Sontak aku melotot ke arahnya dan memekik pelan.

"ALFA!"

🌙🌙🌙

Keringatku menetes ketika selesai melakukan pilates. Latihan kali ini cukup membuat perut dan pahaku terbakar. Aku meneguk air putih hingga tinggal separuh. Sambil mengatur nafas, aku juga melihat sekeliling ruangan yang mulai sepi karena kelas pilates sudah berakhir sepuluh menit yang lalu.

𝐋𝐔𝐍𝐀 ( 𝐄𝐍𝐃 )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang