𝐁𝐀𝐆𝐈𝐀𝐍 𝟐𝟕

20 4 0
                                    

VOTE DULU. AKU MAKSA!
Jangan malu buat nulis komentar juga, ya.
Terima kasih









Persiapkan mental kalian, ya. Karena part ini agak menguras hati










Selamat Membaca

🌙🌙🌙

Sudah terhitung lima kali aku bergonta-ganti pakaian untuk menemukan pakaian yang cocok. Sebenarnya aku bingung, haruskah aku memakai rok atau celana? Memakai pakaian casual atau semi-formal?

Pakaian yang sedang aku pakai saat ini pun terasa biasa saja. Akhirnya aku kembali mengacak-acak isi lemariku. Di tengah menggeser pakaian, aku menemukan pakaian one-set yang aku beli beberapa bulan lalu. Namun aku belum memakainya sama sekali. Jangankan memakainya, kemasan yang membungkus pakaian itu saja belum aku buka.

"Ini aja," ucapku yakin setelah membuka pakaian itu.

Aku masuk ke dalam kamar mandi dan kembali mengganti pakaian untuk yang ke enam kalinya. Aku keluar dengan perasaan lega. Akhirnya aku menemukan pakaian yang cocok.

Aku melirik jam dinding sekilas. Sekarang jam menunjukkan pukul tujuh lebih sepuluh menit. Masih tersisa dua puluh menit untukku bersiap-siap kemudian pergi ke danau.

Aku mendudukkan diri di depan meja rias dan mulai memoleskan make up tipis di wajahku. Terakhir aku memakai liptint di bibir.

"Oke."

Tunggu, seperti ada yang kurang. Aku sedikit merapikan rambutku. "Apa mending aku curling, ya?" gumamku bingung.

Ah, sudahlah. Lebih baik langsung mencoba daripada sekedar membayangkan penampilanku nantinya. Aku membuka laci dan mengeluarkan mesin catok dari sana. Setelah mencolokkan kabel, aku menunggunya sampai panas sebelum menggunakannya.

Dikarenakan rambutku pendek, aku tidak memerlukan usaha lebih dalam membuatnya bergelombang. Pelan tapi pasti, kini seluruh rambutku sudah berganti dari yang semula lurus menjadi bergelombang di ujungnya.

Aku menatap pantulan diriku di cermin. "Kok aneh?"

"Ih, gak cocok. Ganti."

Langsung saja aku meluruskan rambutku kembali. Ternyata rambut lurus memang cocok untukku. Aku malah terlihat aneh jika rambutku dibuat bergelombang.

Aku menambahkan jepit mutiara di sisi kanan rambut. Aku tersenyum puas lalu berdiri menuju ranjang untuk mengambil tas.

CTAR

"Astaga!" pekikku kaget.

Sontak aku berjalan ke pintu kaca di dekat balkon kemudian menyibakkan gorden. "Yah, gerimis."

Aku mendesah pelan ketika rintikan hujan mulai turun. Tidak begitu deras, namun mampu membuat basah kuyup jika aku menerobos pergi tanpa membawa payung. Padahal ini masih pagi, tapi gerimis sudah turun lebih dulu sebelum aku tiba di danau.

Dengan langkah gontai aku keluar kamar menuju pintu utama. Aku memakai sepatu karena di luar sedang hujan. Senyumku muncul begitu melihat payung pemberian Alfa dulu. Aku berdiri dan mengambil payung itu.

KLIK

Setelah pintu tertutup kembali, aku membalikkan badan. Biasanya Alfa akan menyapaku tiap kali aku keluar dari apartment. Tapi kali ini tidak, dia sedang menungguku di tempat lain.

𝐋𝐔𝐍𝐀 ( 𝐄𝐍𝐃 )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang