Prolog

111 8 13
                                    

"Aku mau ngomong, penting banget."

Althaf melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya. "Dua menit." Ucapnya tanpa memberhentikan aktifitasnya yang memasukkan buku ke dalam tas.

Talita tidak ingin protes dengan waktu yang diberikan Althaf. Kali ini Ia tidak mau menyiakan waktu yang telah susah payah Ia pinta dari Althaf yang terkenal super sibuk.

"Terserah habis ini kamu mau menganggap aku murahan atau apalah, yang penting aku mau ngungkapin perasaan yang mengganggu hidup aku sejak hari pertama pindah ke sekolah ini."

"Satu menit lagi."

Talita mengepalkan kedua tangannya menahan emosi melihat Althaf yang begitu cuek padanya. Bukan, bukan hannya pada Talita tetapi pada semua wanita yang Ia lihat.

"A....aku suka sama kamu. Ya, Aku mencintai kamu Althaf."

Althaf tidak bergeming, Ia mengancing tas ransel dan langsung menyandangnya.

"Jangan pernah menaruh harapanmu kepadaku karena aku hannya manusia biasa. Bisa jadi suatu saat nanti aku akan mengecewakanmu." Althaf pergi meninggalkan Talita yang masih memandangnya. Saat akan selangkah lagi menuju pintu, Ia memberhentikan langkah menatap Talita sekilas.

"Taruhlah harapanmu kepada Allah. Dia tidak akan mengecewakanmu, karena Dialah pemilik segala sesuatu."

Cinta Gak Harus Pacaran✔️ [Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang