12. Pacarku Sholeh

33 5 0
                                    

Hubungan Syifa dan Abrar hannya berjalan 6 bulan. Tidak butuh waktu lama bagi Syila untuk menemukan penggantinya.

"Kali ini pacar aku itu beda dari yang sebelum-sebelumnya." Ucapnya sambil menyeruput es teh yang tinggal separuh.

"Bedanya Apa?" Tanya Talita sambil memakan bakso pesanannya.

"Dia itu sholeh, Qori suaranya behh MaasyaAllah"

"Soleh?" Tanya Fatimah yang mulai tertarik dengan  pembahasan ini.

Syifa mengangguk antusias. "Setiap hari dia selalu ngingetin aku sholat, ngaji, bahkan dia selalu bangunin aku untuk sholat tahajjud." Terdengar Syifa begitu memamerkan pacarnya yang katanya sholeh.

"Cowok kamu qori? Coba suruh dia baca Al-quran surah Al-isra' ayat 32!"

Syifa bingung harus mengatakan Apa, dia juga tahu apa isi kandungan dari surah Al-isra' ayat 32 tentu saja isinya larangan untuk mendekati zina.

"Udahlah. Masa muda cuman sekali, jadi nikmati aja!" Syifa mencoba mengalihkan pembicaraan. Karena jika terus dilanjutkan maka Fatimah akan memojokkannya, melayangkan pertanyaan demi pertanyaan.

"Apa harus menikmatinya dengan cara pacaran?"

Syifa berdiri dan menggebrak meja, tidak hannya Fatimah dan Talita saja yang kaget dengan tingkah Syifa, namun semua yang ada di kantin juga merasakan hal yang sama.

"Kenapa permasalahan yang keluar dari mulut kamu itu pacaran-pacaran terus? Jangan sementang udah hijrah seolah-olah apa yang orang lain buat selalu salah."

Syifa menjadi pusat perhatian, namun Ia tidak memperdulikan semua pasang mata yang tertuju kepadanya. Amarahnya sudah berada dipuncak, sudah terlalu lama Syifa menahannya, Ia juga manusia biasa dan punya batas kesabaran. Dia tidak akan tinggal diam saat Fatimah selalu menohok dirinya.

Syifa langsung pergi saat Fatimah ingin menjelaskan sesuatu.

"Kita kejar!" Usul Talita dan mereka pun mengejar Syifa yang telah pergi entah kemana. Mereka pun akhirnya berpencar agar lebih cepat menemukan Syifa.

Fatimah menangis sepanjang jalan. Ia mengutuk diri karena terlalu berlebihan mengatakan sesuatu yang telah menyakiti hati sahabatnya.

Setelah lama mencari akhirnya Fatimah menemukan Syifa yang duduk di belakang perpustakaan sekolah. Terdapat pepohonan rimbun di belakang perpustakaan membuat sinar matahari terhalang dedaunan.

Fatimah langsung memeluk Syifa dari belakang, Syifa yang kaget langsung melihat siapa yang memeluknya. Syifa ingin melepaskan pelukan itu, tetapi semakin Ia berusaha melepaskan, semakin kuat pula pelukan Fatimah.

"Maafin Aku, Syifa."

Tidak lama dari arah belakang Talita datang dan langsung menghampiri kedua sahabatnya.

Fatima melepaskan pelukannya, tatapannya bergantian menatap Syifa dan Talita. "Aku sayang sama kalian, Aku mau kita sama-sama terus bahkan aku mau kita bisa berkumpul di syurga nanti."

Fatimah menghapus air mata Syifa dengan kedua tangannya. "Aku tahu kalau kalian ingin menikmati masa muda, tapi apa harus dengan pacaran? Masih banyak cara menikmati masa muda tanpa mendekati larangan Allah Kan?"

Pandangan Fatimah beralih menatap Talita. " Maafin aku kalau perkataan aku bikin kalian sakit hati, aku gak bermaksud sama sekali. Aku ngomong gini karena aku sayang sama kalian. Bukan berarti aku menasihati karna merasa lebih baik, enggak! Aku juga masih jauh dari kata sempurna.

"Ta, coba fikir apa kata Althaf! 'Gunanya Pacaran untuk Apa?' Emang kamu udah yakin kalau dia itu jodoh kamu? Banyak orang yang pacaran sampai bertahun-tahun tapi nikahnya sama orang lain. Untuk Apa? Cuman jagain jodoh orang? Cinta Gak Harus Pacaran."

Fatimah terduduk ditanah tanpa alas apapun, wajahnya Ia tutup dengan kedua tangan. Ia lelah dengan semua ini. Apakah salah mengatakan kebenaran? Ia hannya mencintai kedua sahabatnya, karena cinta lah Ia sampai berbicara seperti ini. Kalau bukan karena cinta Ia tidak akan mungkin terus-terusan memperingati kedua sahabatnya, toh dosa juga ditanggung masing-masing.

Tidak! Fatimah juga manusia biasa, dia tidak ingin berada di jalan Allah sendirian, dia juga ingin berada di jalan Allah dengan orang yang dia cintai. Ya, bersama kedua sahabatnya, bukan hannya sahabat tatkala di dunia, akan tetapi dengan sahabat yang InsyaAllah akan bersama pula di syurganya Allah kelak.

***

Tidak seperti biasanya, Talita, Syifa dan Fatimah hannya diam saja dikelas. Biasanya mereka bertingkah yang selalu berisik di kelas, tetapi untuk saat ini mereka sedang sibuk dengan pikiran masing-masing.

Banyak teman sekelas menanyakan keadaan Trio sahabat ini. Tetapi mereka hannya menjawab dengan celengan kepala pertanda bahwa mereka sedang baik-baik saja.

Talita juga tidak mau mempunyai perasaan untuk Althaf yang selalu saja menghantuinya. Hati tersiksa, capek fisik dan juga batin.

Syifa hannya ingin menikmati masa muda, bukankah masa kuda itu hannya sekali? Dia tidak akan pernah datang dua Kali. Menurut Syifa fatimah terlalu sewot, kenapa Ia harus repot-repot mengurusi hidup orang lain sedangkan kedua orang tua Syifa tidak pernah melarangnya untuk berpacaran.

Fatimah Hannya mencintai Kedua sahabatnya. Dia tahu ini tidak akan mudah menyadarkan Talita dan Syifa bahwa pacaran hannya buang-buang waktu, ada begitu banyak cara untuk menikmati hidup. Tetapi Ia tidak akan pernah putus asa, sebab dia dulu juga pernah berada disposisi Mereka, namun sekarang lihatlah! Fatimah berhasil keluar dari jalan menuju kemungkaran Allah. Dia juga ingin membawa Talita dan Syifa bersama keluar dari jalan itu.

Jika terus dibiarkan mereka akan lebih masuk menuju lubang kemaksiatan. Cinta gak harus dengan pacaran Kan? 

Hidup ini berharga jangan habiskan waktu untuk hal-hal yang 'ngga' penting, Fokuskan hidup hanya untuk hal-hal yang benar-benar penting.

Kita datang dari Allah
dan akan kembali ke
pada Allah
Maka tidak ada  yang
lebih  dari ampunan dan
cintaNya.

Bebaskan diri dari
perasaan khawatir dan
sedih berlebihan
Apa-apa yang ada diluar
kendali kita, terima dan serahkan kepada Allah
Jadikanlah  doa sebagai
pakaian, lalu berserahlah.

Untuk hal-hal yang ada
dalam kendali diri, sadari
bahwa itu adalah ujian,
dan kita akan diminta
pertanggung jawabaan
atasnya Lakukan sebaik
mungkin apa-apa yang bisa dilakukan,
sempurnakan ikhtiar, benahi niat agar semua
bernilai ibadah

Jaga hati ucapan, dan
tindakan, semoga semuanya tetap dalam
bingkai ketaatan, dan
semoga Allah  terus
menemani dalam setiap
langkah kehidupan

Selamat beraktifitas di hari Sabtu ini semoga kita senantiasa diberi kekuatan kesehatan keberkahan dan semoga kegiatan kita hari ini bermanfaat bagi diri sendiri keluarga dan orang lain serta diridhoi Allah Swt. Aamiin


.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Rabu, 7 September 2022

Cinta Gak Harus Pacaran✔️ [Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang