Tadinya mau hiatus dulu tapi nggak jadi, kalo hiatus nanti idenya ilang terus nggak di lanjut jadi saya memutuskan untuk up chapter baru aja.
Maaf ya kalo ada typo
________________________________________________________
Sudah satu minggu Azizi dan Christy tinggal di cafe Shakis, teman-temannya sudah tau apa yang terjadi kepada mereka berdua. Mira sedikit lega akhirnya si kembar keluar dari rumah itu tapi ia juga tidak tega melihat si kembar harus bekerja setelah pulang dari sekolah.
Sore ini mereka sedang berkumpul di cafe, rencananya olla dkk akan membantu Christy di cafe. Karena semua pegawai disini sudah Azizi restrukturisasi dia sudah tidak bisa menggaji lagi.
"Zee belum pulang kerja chris?" tanya Adel
"Belum del, biasanya dia pulang magrib" jawab Christy
"Emang dia kerja dimana?" Tanya olla
"Kalo nggak salah dia kerja di restoran jepang" jawab Christy lagi dan Olla mengangguk paham
"Kamu istirahat gih pasti cape biar aku yang jaga" ucap oniel mengelus lembut pipi Christy
"Emang nggak ngerepotin?" Oniel menggeleng, "enggak gih sana" Christy naik ke lantai 2
Oniel tersenyum getir melihat Christy yang akhir-akhir ini sering sakit karena kecapean, ia tidak tega melihatnya tapi ia juga tidak bisa membantu apa-apa.
"Cafe udah 2 hari sepi terus ya" ucap lulu
"Iya kemarin gue kesini nggak ada pembeli, ada si cuman 2 sampe 3 orang doang nggak kaya biasanya" sahut flora
"Gue curiga ada yang nggak beres" ujar olla
"Maksudnya gimana la?" tanya mira
"Iya gue curiga aja kalau om gracio tau cafe ini terus dia sabotase biar cafe ini sepi" jawab Olla
"Masa sih om gracio" lulu
"Terus siapa lagi kalo bukan dia lu" olla
"Bisa jadi iya" adel berpikir ini pasti ada sangkut pautnya dengan om gracio, om gracio tidak akan membiarkan hidup si kembar bahagia makanya dengan cara seperti ini si kembar akan kesusahan dengan ekonominya.
"Flo kayanya kita harus minta bantuan papa deh biar pemasukan si kembar nggak menurun" ucap oniel
"Hah gimana ka?"
"Iya kita minta papa buat masukin zee atau christy ke salah satu perusahaan papa biar mereka nggak terlalu cape sama kerjaannya"
Oniel dan flora adik kaka begitu juga dengan lulu dan adel, seharusnya flora dan adel seangkatan dengan ashel karena sewaktu masuk sekolah dasar flora dan adel ingin ikut sekolah bersama kakaknya. Jadi mereka sekarang seangkatan dengan oniel dan lulu.
"Ide bagus tuh" sahut adel
"Karena kita nggak bisa bantu mereka jadi kita minta bantuan papa kita aja" lanjut adel
"Yang dibicarakan Adel ada benarnya juga" ucap mira
"Yauda besok kita omongin ini lagi sama si kembar" lulu
"Ini kita tutup aja nggak si cafenya" olla
"Iya tutup aja lah bentar lagi magrib" flora
Oniel dan adel membereskan kursi dan peralatan yang Christy pakai tadi sedangkan yang lainnya menyapu dan mengepel.
•••
Sepulang kerja Azizi tidak langsung pulang ke cafe melainkan ke rumah Ashel karena om Jinan memintanya untuk ke rumah karena ada hal penting yang dia ingin bicarakan.
"Maaf yah telat tadi jalanan sedikit macet" ucap zee baru saja datang
"Iya nggak papa zee"
"Ada apa yah?" tanya zee
"Ashel cerita sama ayah katanya kamu keluar dari rumah ya dan semua pasilitas kamu ditarik sama papah kamu" ucap jinan
"Iya yah"
"Kamu kenapa nggak cerita sama ayah zee, ayah tau ko kamu keluar dari rumah gara-gara minta izin papah mu untuk menghadiri pernikahan kalian kan" Azizi menunduk dia tidak tau kalau om jinan sudah mengetahui semuanya
"Ayah jadi merasa bersalah sama kamu zee, kamu rela pergi dari rumah untuk Ashel dan kamu juga rela pulang sekolah langsung kerja untuk kebutuhan sehari-hari kamu"
"Zee nggak papa ko yah harus keluar dari rumah yang penting zee bisa nikah sama ashel, ayah jangan khawatir sekarang keuangan zee juga mulai stabil lagi"
"Tadinya ayah mau membicarakan tentang pernikahan kalian soalnya ayah ada kerjaan di luar negeri dan kemungkinan akan lama"
"Oh kirain ada apa, zee ngikut ayah aja gimana baiknya tapi zee minta sama ayah jangan terlalu banyak orang ya cuman orang-orang tertentu aja yang ayah undang"
"Kalo itu si pasti zee, rencananya pernikahan kalian hari sabtu nanti nggak papa kan? Soalnya ayah berangkatnya hari minggu zee"
"Nggak papa ko yah, kalo ayah nggak keberatan nanti zee ajak ashel ikut sama zee nggak papa kan? Zee nggak bisa tinggalin kembaran zee di cafe, ayah tenang aja cafe zee besar ko jadi ayah nggak perlu khawatir"
"Nggak papa dong, ayah sama bunda juga nggak akan ngelarang kamu kalo mau bawa ashel"
"Takutnya nggak di bolehin sama ayah"
"Hahaha nggak mungkin lah, eh iya kamu tadi kesini naik apa?"
"Naik ojol yah soalnya zee belum beli motor lagi"
"Di garasi ada mobil baru belum pernah ayah pake mending kamu bawa aja zee sayang kalo nggak di pakai"
Azizi terkejut, "Eh emang bole yah"
"Bole lah, nggak pernah ayah pake soalnya"
Azizi memeluk Jinan, "Makasih yah zee janji bakal pakai terus mobilnya" Jinan terkekeh ia mengelus lembut rambut Azizi
"Kamu nginep disini aja ya zee"
"Duh bukannya nggak mau yah, Christy sendirian di cafe takut ada apa-apa"
"Yaudah kamu pulangnya hati-hati ya, bentar ayah ambil dulu kunci mobilnya" Jinan beranjak dari tempat duduknya untuk mengambil kunci mobil
"Jam setengah delapan" gumam zee saat melihat jam di pergelangan tangannya
"Ini kuncinya zee" Jinan mengulurkan kunci tersebut
"Makasih yah kalo gitu zee pamit pulang dulu ya"
"Iyaa hati-hati dijalan"
Sebelum pulang Azizi mencium tangan Jinan terlebih dahulu, setelah itu ia keluar menuju garasi untuk mengambil mobilnya.
Azizi sangat bersyukur mempunyai calon mertua yang sangat baik seperti Jinantara Bradikta, ia berjanji kepada dirinya sendiri bahwa ia tidak akan pernah menyakiti Ashel dan menyia-nyiakan Ashel.
•
•
•
•
•
•
•
•
•Semoga kalian suka, see you next chapter
KAMU SEDANG MEMBACA
Dandelions [ END ]
Teen Fictiontentang azizi dan christy update suka-suka saya kali ini saya bikin cerita tentang GxG sebenernya agak takut tapi semoga saja aman yagesya selamat datang di kegabutan saya!!