13

1.1K 112 9
                                    

745 kata

Di up karena gabut








Senin pagi azizi mengantarkan raisha ke sekolah, ia sudah lama tidak mengantarkan anaknya berangkat sekolah biasanya Christy atau flora yang mengantarkannya.

Mobil Azizi berhenti di depan gerbang sekolah yang cukup elit, sebelum turun dari mobil Raisha mencium tangan Azizi terlebih dahulu.

"Aku masuk ya zee, pulangnya nggak usah di jemput, rai mau main dulu sebentar terus pulangnya langsung ajak temen-temen kerumah"

"Iyaa belajar yang rajin ya" Azizi mencium kening Raisha

"Dadah zee"

"Dadah"

Raisha turun dari mobil dan berlari masuk kedalam sekolahnya, azizi menjalankan mobilnya meninggalkan pekarangan sekolah raisha.

Sesampainya di kantor azizi langsung disuguhi dengan materi meeting siang nanti, mau tidak mau Azizi harus membaca dan memahami isi materinya itu.

•••

Raisha baru kelas 2 SMP, awalnya Raisha akan di sekolahkan dan tinggal di luar negeri bersama dengan Jinan tetapi raisha menolak ia tidak mau jauh-jauh dengan azizi.

Di kelasnya masih sepi belum banyak murid yang datang hanya ada beberapa murid yang sudah duduk rapih di tempatnya.

"El pulang sekolah jadikan?" tanya raisha

"Jadi dong, kapan lagi main ke rumah kamu sha" jawab ella

Sebenernya raisha hanya mempunyai satu teman ia berbohong kepada azizi kalau ia mempunyai banyak teman, sejak masuk smp tidak ada yang mau berteman dengannya hanya ella yang mengajaknya untuk berteman.

Raisha di rumah dan di sekolah sangat berbeda jauh, mungkin kalau di rumah dia akan menjadi raisha yang bawel dan hangat berbeda dengan di sekolah dia akan lebih pendiam dan tertutup.

Jam pelajaran akan segera dimulai, raisha membuka tasnya dan mengeluarkan semua alat tulisnya.

Berjam-jam raisha berkutat dengan buku tulisnya, akhirnya jam pulang sekolah pun berbunyi dia langsung memasukkan alat tulisnya kedalam tas.

Ella tidak jadi main kerumahnya hari ini, dia harus kumpul ekskul karena beberapa hari lagi akan ada perlombaan music antar sekolah mau tidak mau ella harus membatalkan rencana bermain di rumah raisha.

Di pertengahan koridor langkah raisha terhenti karena tiba-tiba ada seseorang menarik rambutnya, Raisha berusaha melawan tapi tenaga orang tersebut lebih besar.

"Eits eits mau kemana lo" ucapnya

"Mau pulang ka"

"Kita ada sedikit hukuman buat lo" orang itu semakin menarik rambut raisha

Raisha meringis menahan sakit ketika kaka kelasnya itu semakin menarik rambut ke belakang.

"Hey lo nggak kasian si anak haram ini kesakitan" ucap salah satu temannya

"Enggak kenapa harus kasian segala"

"Mana barang yang kemarin gue suruh bawa" lanjutnya

"Shh nggak a-ada ka"

"Halah alasan, hey kil geledah tas dia" orang yang di panggil kil itu melepas paksa tas raisha

Raisha bukannya tidak mau melawan tapi kalau dia melawan urusannya akan panjang jadi dia memilih untuk diam.

"Dia beneran nggak bawa barangnya man"

Orang itu melepaskan jambakan nya, dan mengeluarkan minuman berwarna coklat di tas yang dia pakai lalu menumpahkannya di kepala raisha.

"Lain kali kalau gue suruh bawa jangan lupa dibawa ya cantik" ucapnya lalu pergi

Sekarang seluruh baju seragam raisha berwarna coklat, Raisha belum beranjak dari tempatnya ia masih setia menatap punggung mereka yang mulai menjauh dari penglihatannya.

Sudah 2 minggu ini kakak kelasnya itu selalu mengganggu dirinya, dia tidak tau apa kesalahannya tapi seingat raisha dia tidak pernah membuat kesalahan selama bersekolah di sini.

Raisha tidak berani mengadu kepada Azizi karena dia takut Azizi akan marah dan memintanya untuk pindah sekolah, selama kakak kelasnya tidak lebih dari ini raisha tidak akan melaporkannya kepada azizi ataupun pihak sekolah.

Setiap hari raisha selalu membawa seragam cadangan ke sekolah, dia takut kalau hal seperti ini akan terjadi kepadanya.

Sebelum pulang kerumah raisha mengganti seragamnya terlebih dahulu dia takut Azizi tau akan hal ini.

•••

Di kantor

"Zee kembaran lo kdrt mulu tiap hari, badan gue sakit-sakit semua" keluh flora

"Lo bikin dia kesel kali"

"Enggak zee, gue diem aja kena pukul"

"Harusnya lo pukul balik flo"

"Gila, yang ada gue disuruh tidur di luar dan di gebukin tiap hari"

"Hahahaha itu si derita lo"

"Christy SMA, sama kuliah, beda banget sama Christy yang sekarang"

"Emang bedanya apa flo?"

"Dulu dia agak pendiam nggak sebrutal dan emosian kek sekarang zee"

"Harus banyak bersabar ya flo, yang penting jatah tetap lancar kan" azizi menaik turunkan alisnya

Bugh

"Bangsat pikiran lo zee"

"Hahahaha udah ah gue mau balik dulu kasian anak gue sendiri di rumah"

"Makanya cari yang baru biar Rai ada temen dirumah"

"Enggak dulu flo"

"Iya deh si paling setia"

Setelah di tinggalkan oleh Ashel, Azizi tidak pernah berpacaran dengan siapapun lagi. Hatinya sudah terkunci oleh ashel dan tidak ada satupun yang bisa membuka kunci tersebut.









Gaes alurnya masih nyambung kan? takutnya udah enggak nyambung

Maaf ya kalo ada typo

Semoga kalian suka, see you next chapter

Dandelions [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang