Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Sejauh ini gimana?" Ucap Jaehyun membuka pembicaraan saat kelima pria dengan penampilan berbeda itu berkumpul di satu meja. Matanya menatap satu persatu pria dihadapannya. "Taeyong?"
"Gue udah urusin wedding venue nya, tempat ijab juga udah."
"Katering gimana? Aman nggak?!"
"Aman bosss! Soal makanan serahin sama Lucas!" sahut Lucas sambil menepuk dadanya sendiri dengan bangga.
"Event Organizer nya udah aman ya sama gue, masalah dekor segala macem juga udah fix. Johnny aman kameramen?"
Johnny sibuk mengotak atik kamera DSLR nya, sebelum pertemuan ini ia sempat melakukan sesi photoshoot. "Aman, gue udah beli kamera sama lensa baru, payung reflektor, bohlam, semua aman lah sama gue."
Jaehyun mengangguk-angguk, lalu menggeser layar ponselnya untuk menghubungi seseorang. "Tinggal Dery doang nih, dia belum kasih jawaban bisa atau nggak nya jadi MC. Soalnya diantara kita semua, dia yang paling cocok."
"Kalau dia nggak bisa? Ada cadangan lain nggak, Jae?" Tanya Taeyong.
"Bisa."
Semua yang duduk melingkari meja itu menoleh ke sumber suara, mendapati Hendery sedang berjalan sambil menenteng paperbag di genggamannya. Tangannya menarik satu kursi dan ikut duduk berkumpul dengan yang lain sambil mengeluarkan undangan dari paperbag yang ia bawa. "Bisa-bisanya kalian lupain hal yang paling penting ini?"
Jaehyun, Taeyong, Lucas dan Johnny menatap Hendery dengan mata berbinar. "Terimakasih! Tanpa lo kita nggak ada apa-apanya Der!"
"Sumpah, percuma kalian nyiapin ini itu kalo nggak sebar undangan! Tamunya siapa coba?! Kita-kita doang para panitia?!" geram Hendery sambil memandang keempat pria dihadapannya dengan gemas.
"Wah kita nggak tahu sih Der bakal jadi apa hidup kita-kita kalau lo nggak ada." Melas Lucas yang segera dipukul oleh Johnny. "Bacot lo."
"Yaudah yaudah, ini karena udah mepet banget, hari H nya lusa loh. Mau nggak mau kita hari ini harus sebar undangan offline. Undangan online buat yang tinggal di luar kota nanti biar Rose, Lisa sama Jennie yang sebar." Jelas Jaehyun yang mendapat anggukan persetujuan dari keempat pria tersebut. "Kita bagi tugas aja. Taeyong ke Pusat, Lucas ke Selatan, Johnny ke Utara, Hendery ke Timur, gue ke Barat. Deal?"
"DEAL!!!"
👄👄👄
Jisoo masih tidak menyangka bahwa semuanya sudah dipersiapkan dengan amat sangat matang dalam tempo waktu yang sesingkat ini. Tidak mungkin kalau Doyoung dan Bunda Taeyeon mengurus semuanya sendiri. Sedangkan Jennie dan Lisa pun ikut terkejut saat diberi kabar mendadak bahwa lusa acara pernikahan mereka akan berlangsung.
Pengecualian Rose, yang turut merancang baju pernikahan Jisoo.
Kini Jisoo tengah berada di salon bersama ketiga sahabatnya. Doyoung yang menyuruh mereka untuk menghabiskan waktu bersama, memanjakan diri dan bersenang-senang.
Lisa yang tadinya akan mengadakan audisi dance pun ia batalkan, bahkan Jennie yang beberapa jam kemudian akan terbang ke New Zealand pun batal terbang karena kabar Jisoo dan Doyoung akan menikah dalam dua hari.
"Jangan makan banyak-banyak Jisoo, biar gue nggak perlu ngerombak baju lo dadakan kaya tahu bulat!" Omel Rose yang sedari tadi memperhatikan Jisoo sedang di head massages tetapi tangannya tak berhenti memasukkan cemilan ke dalam mulutnya.
Jisoo hanya melirik, "Laper."
"Yaudah sih, kan dia berbadan dua sekarang Je. Maklum lah bumil." Bela Lisa yang baru saja keluar dari ruangan, lalu mengambil tempat duduk di samping Jisoo dan mengulurkan tangannya untuk mengusap perut Jisoo. "Ututututu adek bayi laper yahh, nanti kalau udah brojol kita nari bareng ya!"
Rose yang tengah menegak infused water tersedak mendengar omongan Lisa. "Tolol yah!"
"Ih nggak apa-apa, jadi seleb tiktok sejak dini, nyari duit sejak dini."
"Dini sih dini, tapi nggak baru brojol langsung lo ajak joget juga bego!" Omel Rose yang segera memasuki ruangan. "Ayo, Jis. Kita berendam aja jangan dengerin Lisa, sesat anjir."
Jisoo malah tertawa, "Kalian mood banget sumpah! Sayang banget gue sama Doyoung."
Kalau saja Lisa dan Rose tidak ingat bahwa Jisoo tengah mengandung, mungkin keduanya sudah selengkat kaki Jisoo hingga terjatuh.
Jisoo menyusul Rose dan Jennie yang sudah berendam terlebih dahulu di dalam Jacuzzi. Kedua kakinya memasuki air hangat yang langsung membuat seluruh tubuhnya bergetar sebelum akhirnya turut berendam bersama kedua sahabatnya yang lain.
Hangat.
Beberapa menit mereka bertiga masih menikmati, sebelum akhirnya Jennie membuka mulut. "Congratulations, Cu."
Jisoo yang tadinya memejamkan mata segera menatap Jennie, kedua sudut bibirnya tertarik menciptakan senyuman. "Makasih loh!"
"Jujur, gue seneng karena lo pilih Doyoung." Lanjut Jennie. "Dia tuh... Apa, ya? Bisa diandalkan di segala kondisi, selalu ada di samping lo meskipun lo sempat main-main sama dia." Tutupnya dengan kekehan kecil.
Rose ikut tersenyum, kepalanya memutar memori kebersamaan mereka beberapa bulan ke belakang. "Gue juga seneng Cu lo berakhir sama Doyoung, apalagi sekarang lagi ngandung anaknya. Gemeeessss!"
Jisoo merentangkan kedua tangannya, bermaksud untuk memeluk kedua gadis dihadapannya. "Gue nggak tahu lagi harus berterimakasih ke Tuhan pakai cara apa, bersyukur banget punya sahabat kaya kalian semua yang selalu dukung gue. Makasih banyak ya kalian, semoga lekas tobat kaya gue hahaha."
Jennie dan Rose yang tadinya memeluk erat Jisoo segera menjauh, menutup kedua telinga dan matanya. "Gue nggak denger!"
Jisoo tertawa, yang tanpa disadari pelupuk matanya sudah penuh dan pipinya basah.
"WOY KITA HARUS SEBAR UNDANGAN ONLINE!!!" Teriak Lisa yang kepalanya tiba-tiba muncul dari balik pintu sambil memegang ponsel.