15. Quality Time

5.2K 485 43
                                    


👄👄👄

"Sayang? Udah bangun?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Sayang? Udah bangun?"

Suara lembut Jisoo nyaris tak terdengar oleh Doyoung yang masih bergelut dengan selimut tebalnya. Aroma masakan yang menusuk hidungnya mampu membangunkan separuh nyawa Doyoung yang belum terkumpul.

Jisoo dengan bathrobe dan lilitan handuk di rambutnya menghampiri pria manja yang kini membalikkan tubuhnya untuk berpindah posisi.

Kalau dilihat-lihat, Doyoung pas tidur begini lucu juga.

"Hei, banguuuunnnn ihh."

Doyoung tetap tidak menggubris, malah mengedipkan sebelah mata sekilas dan memajukan bibirnya.

Jisoo mengguncang pelan tubuh Doyoung, "Dodoyyy ihh banguunn. Aku udah bikinin sarapan nih."

"Hm,"

Jisoo yang keburu kesal akhirnya menghujani bibir manyun Doyoung dengan kecupan kecil agar pria itu segera bangun.

Doyoung senyam-senyum sendiri, kegirangan diciumi Jisoo tanpa diminta. Kalau begini mah, mending tiap hari Doyoung pura-pura jadi tim rebahan aja ketimbang dinas ke rumah sakit.

Dengan cekatan sebelah tangan Doyoung menahan tengkuk Jisoo dan memperlama ciumannya.

"Makan dulu ih!" ujar Jisoo kesal dengan menarik diri dan mendorong pelan dada bidang Doyoung.

Doyoung terkekeh, membuka kedua matanya dan mendapati Jisoo yang telah mandi dan wangi. "Selamat pagi, bidadari keluarga kecilku kelak."

Jisoo tersipu malu, menepuk pelan lengan kokoh sang pria dan segera mengambil piring diatas nakas yang berisi nasi dan lauk. "Ayo makan bayi besarku, aku suapin nih." sambil menyendok nasi ke hadapan Doyoung yang masih berbaring.

Doyoung segera bangkit dan duduk menyender pada kepala tempat tidur, mulutnya mengunyah suapan nasi dari Jisoo sambil terus memerhatikan wajah cantik kekasihnya.

"Eh, ternyata banyak ya." kaget Doyoung mengusap lembut leher jenjang Jisoo yang bertebaran bekas kemerahan disana.

Jisoo cemberut, "Kerjaan kamu nih, hey!" dengan tangan yang terus menyuapi Doyoung.

Doyoung hanya terkekeh, mendekatkan wajahnya dan dengan ceketan mencium lalu menggigit pelan bekas kemerahan yang kini makin memerah. "Mau aku bikin jadi biru, nggak?"

Jisoo mendelik dan berdiri dengan kedua tangan di pinggang. "Doyoung!!"

"Jisoo, kamu tau nggak kalau kamu itu gemesin?" ucap Doyoung sambil menahan tawanya yang pecah.

"Nggak!" teriak Jisoo yang segera berbalik badan dan menuju ke lemari putih besar di sudut kamar. "Kamu kalo nggak bangun juga aku tinggalin nih."

Doyoung terkekeh ditempatnya, lalu berjalan menghampiri Jisoo yang mulai melepas ikatan bathrobe nya untuk berganti baju. "Kan aku yang nyetir, aku yang bawa mobil, aku yang punya kunci, aku yang punya akses apartemen. Kok kamu sok iya-iya aja?" lalu meletakkan dagunya di bahu Jisoo dan memeluk tubuhnya dari belakang.

Jisoo memutar kedua bola matanya jengah sambil berusaha melepas kedua tangan kekar Doyoung yang setia melingkar di pinggangnya. "Lepas dulu ih, aku mau ganti baju."

"Nggak boleh, gini aja."

"Ish Dodoy!!"

"Udah gini aja seksi."

"Dodoy kok jadi mesum sih?!!"

Doyoung dengan sengaja menenggelamkan wajahnya pada ceruk leher gadisnya. "Kamunya mancing-mancing sih."

Jisoo yang kegelian hanya menggoyangkan bahunya, "Itu mah emang dasar kamunya aja yang otak mesum!!"

"Kamu menggoda sih, gemesin minta dicium terus."

"Dodoy sejak kapan mulut lo lentur kaya gitu?"

Doyoung melepas dekapannya, lalu memutar balik tubuh Jisoo untuk menghadapnya, "Berani ngomong lo gue sekali lagi, nggak aku izinin pulang."

Jisoo memberengut, menatap Doyoung dengan dagu terangkat. "Apa sih?! Kan aku ada janji."

"Janjian sama mantan kamu semasa sekolah dulu, apa pentingnya?"

Jisoo menelan salivanya, mencerna baik di otaknya untuk mengingat bahwa ia belum memberitahu Doyoung bahwa janji yang ia maksud adalah bertemu dengan Lucas.

"Kenapa? Kamu pikir aku nggak tau, Jisoo?" Doyoung dengan senyum lembutnya malah membuat Jisoo takut dan menundukkan kepalanya. "Aku nggak marah, tapi ketemu sama mantan itu nggak penting."

Jisoo hanya diam, melirik ke kanan dan ke kiri untuk meminimalisir rasa takut yang menjalar di sekujur tubuhnya.

"Aku disini, bukan dibawah." ujar Doyoung dengan mengangkat pelan dagu Jisoo.

"Yaa maaf," sahut Jisoo kemudian. "Aku pikir kan ini ketemu mantan doang, bukan acara CLBK atau termehek-mehek gitu."

Doyoung tertawa kecil, lalu menangkup kedua pipi Jisoo dan mendekatkan wajahnya. "Nggak akan aku biarin Lucas nyuri hati kamu yang kedua kali apalagi sampai ambil kamu dari kehidupan aku." lalu mencium pelan bibir Jisoo.

Jisoo yang hanya diam refleks memeluk leher Doyoung dan meremas pelan tengkuknya tanpa menyadari bahwa bathrobe yang ia kenakan telah jatuh ke lantai tanpa sadar.

Sepersekian detik kemudian Doyoung menjauhkan wajahnya dan semakin erat memeluk tubuh Jisoo. "Aku libur loh hari ini, nggak ada jadwal operasi."

Jisoo mengangkat sebelah alisnya bingung sedangkan Doyoung dengan senyum jahatnya menggendong Jisoo menuju kamar mandi.

"Kamu mandiin bayi besarmu ini, ya."

Jisoo melotot, "Tapi aku udah mandi ihhh!"

Doyoung hanya mengangkat kedua bahunya tak acuh, lalu menurunkan Jisoo diatas bathtub dan mengunci pintu rapat-rapat.

Antisipasi kalau-kalau Jisoo kabur dari ronde kedua, hehe.

Jisoo meringis dan hanya pasrah saat Doyoung melepas baju piyama nya lalu ikut naik ke bathtub bersama.

"Sarapan kamu tadi belum dihabisin, anyway. Padahal aku udah bangun pagi buta masakin buat kamu loh."

"Aku udah kenyang,"




































































































































"Lagipula kenapa aku harus sarapan pakai nasi sedangkan ada kamu disini, hm?"

Detik selanjutnya Jisoo melempar deathglare pada Doyoung.

7 Rings [Jisoo × Doyoung ft. Nct WayV]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang